Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mengapa orang zaman dahulu sering menggunakan kayu nangka untuk membuat patung pemujaan?

Việt NamViệt Nam30/09/2024

Meskipun ada banyak bahan alternatif lainnya, orang-orang di masa lalu sering menggunakan kayu nangka dalam pembuatan patung-patung keagamaan. Mengapa demikian?

Kayu nangka dianggap sebagai jenis kayu berharga dalam budaya dan kepercayaan rakyat Vietnam. Di masa lalu, orang sering menggunakan kayu nangka untuk membuat patung-patung keagamaan, terutama patung Buddha dan patung dewa-dewa di kuil dan tempat suci. Pilihan ini didasarkan pada faktor-faktor seperti sifat material, nilai spiritual, dan pentingnya budaya.

Mengapa orang-orang di masa lalu sering menggunakan kayu nangka untuk membuat patung-patung keagamaan?

Mengapa orang-orang di masa lalu sering menggunakan kayu nangka untuk membuat patung-patung untuk beribadah? (Foto: Vietnam)

Berikut adalah alasan mengapa, di antara sekian banyak jenis kayu berharga, orang-orang di masa lalu sering menggunakan kayu nangka untuk membuat patung-patung keagamaan.

Bahan ini tahan lama namun mudah diukir.

Kayu nangka memiliki banyak karakteristik unggul yang menjadikannya pilihan ideal untuk membuat patung-patung keagamaan.

Kayu nangka tahan lama dan tahan terhadap rayap serta perubahan bentuk. Hal ini memungkinkan patung-patung yang terbuat dari kayu nangka bertahan lama tanpa kerusakan, sehingga keindahan dan nilai artistiknya tetap terjaga. Kayu nangka dapat tahan terhadap kondisi cuaca yang keras, sehingga cocok untuk beragam iklim di Vietnam, terutama lingkungan lembap di kuil dan tempat suci.

Kayu nangka memiliki tekstur yang relatif ringan dan serat yang halus, sehingga memudahkan para pengrajin untuk mengukir detail yang rumit. Oleh karena itu, kayu ini menjadi pilihan utama untuk membuat patung-patung keagamaan dengan garis-garis yang halus dan anggun. Mengukir Buddha atau dewa-dewa lainnya membutuhkan tingkat ketelitian dan presisi yang tinggi, sehingga kayu nangka menjadi material yang ideal.

Kayu nangka berwarna kuning cerah saat baru dipanen, kemudian berubah menjadi cokelat tua seiring waktu. Warna alami kayu nangka membangkitkan perasaan hangat, akrab, namun tetap bermartabat. Secara khusus, warna kuning kayu nangka dikaitkan dengan Buddhisme, melambangkan kemurnian dan pencerahan. Hal ini menjadikan kayu nangka sebagai bahan yang ideal untuk membuat patung Buddha dan artefak keagamaan.

Konsep spiritualitas

Selain keunggulan materialnya, kayu nangka juga memiliki banyak nilai spiritual dan makna keagamaan yang mendalam, menjadikannya pilihan populer untuk pembuatan patung-patung keagamaan.

Di banyak daerah pedesaan Vietnam, pohon nangka umum ditanam di sekitar rumah, terutama di kuil dan rumah komunal. Masyarakat Vietnam percaya bahwa pohon nangka membawa keberuntungan, kekayaan, dan kedamaian bagi keluarga. Oleh karena itu, ketika menggunakan kayu nangka untuk mengukir patung-patung keagamaan, orang percaya bahwa patung-patung tersebut akan menyerap energi positif dari pohon tersebut, membawa kedamaian dan kemakmuran bagi mereka yang menyembahnya.

Kayu nangka memiliki aroma lembut dan menyenangkan yang tidak terlalu menyengat, membantu menciptakan suasana yang lebih khidmat dan tenang di tempat ibadah. Dalam upacara keagamaan, kesucian dan kekhidmatan merupakan unsur penting. Oleh karena itu, penggunaan kayu nangka, dengan aromanya yang lembut, berkontribusi pada suasana sakral ritual keagamaan.

Umum dan mudah didapatkan

Alasan lain mengapa kayu nangka menjadi pilihan populer adalah karena relatif mudah ditemukan di Vietnam. Pohon nangka mudah ditanam, tumbuh cepat, dan tersedia secara luas di seluruh negeri. Orang sering menanam pohon nangka di kebun mereka, tidak hanya untuk buahnya tetapi juga untuk kayunya jika dibutuhkan. Oleh karena itu, kayu nangka mudah didapatkan dan lebih murah daripada kayu berharga lainnya seperti kayu rosewood atau ebony.

Berkat popularitas dan ketersediaannya, kayu nangka telah menjadi material yang familiar bagi masyarakat Vietnam, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam kegiatan keagamaan dan spiritual.

Penggunaan kayu nangka untuk membuat patung-patung keagamaan juga mencerminkan hubungan antara manusia dan alam. Pohon nangka merupakan spesies yang ramah lingkungan, mudah tumbuh, tahan terhadap hama dan penyakit, serta tidak membutuhkan banyak perawatan. Penggunaan kayu nangka tidak berdampak signifikan terhadap sumber daya hutan, sehingga membantu melindungi lingkungan ekologi.

Hal ini mencerminkan filosofi hidup kuno: hidup selaras dengan alam dan menghargai keberlanjutan baik dalam agama maupun kehidupan.


Sumber

Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Tempat hiburan Natal yang menggemparkan anak muda di Kota Ho Chi Minh dengan pohon pinus setinggi 7 meter
Apa yang ada di gang 100m yang menyebabkan kehebohan saat Natal?
Terkesima dengan pernikahan super yang diselenggarakan selama 7 hari 7 malam di Phu Quoc
Parade Kostum Kuno: Kegembiraan Seratus Bunga

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Vietnam adalah Destinasi Warisan Dunia terkemuka pada tahun 2025

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk