Vietnam mempersiapkan diri dengan cermat untuk negosiasi dengan AS mengenai pajak timbal balik

Persiapan negosiasi pengenaan pajak 46% sudah siap, dengan semangat untuk segera membahasnya saat bertemu dengan mitra dagang. Ilustrasi: Hai Nguyen

Pada sore hari tanggal 4 April, berbicara kepada pers pada konferensi pers rutin untuk kuartal pertama tahun 2025 tentang informasi bahwa delegasi Vietnam akan pergi ke AS untuk bernegosiasi minggu depan, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Sinh Nhat Tan mengatakan bahwa delegasi tersebut akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc, didampingi oleh perwakilan dari banyak kementerian, cabang, dan bisnis.

Persiapan negosiasi sudah siap, dengan semangat untuk segera menyampaikan isi diskusi saat bertemu dengan mitra dagang. Pagi ini, saat berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Chi, kedua belah pihak telah siap dengan rencana implementasi dan koordinasi.

Negosiasi dengan AS tidak akan menjadi pekerjaan satu kementerian atau sektor saja, melainkan membutuhkan koordinasi dari berbagai kementerian dan sektor. Kebijakan konsisten Vietnam adalah mendiversifikasi pasar, "jangan pernah menaruh semua telur dalam satu keranjang" bahkan dalam investasi," ujar Wakil Menteri Nhat Tan.

Dalam konferensi pers tersebut, Bapak Ta Hoang Linh, Direktur Departemen Pengembangan Pasar Luar Negeri, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, menyampaikan bahwa Vietnam sangat prihatin dengan keputusan AS tersebut. Vietnam merupakan negara yang senantiasa gigih dan konsisten mendukung sistem perdagangan multilateral yang berbasis hukum, dengan WTO memainkan peran sentral, untuk mendorong perdagangan dan investasi, sekaligus merespons tantangan global secara efektif.

Kementerian Perindustrian dan Perdagangan berharap AS akan menerapkan perdagangan yang adil, memperluas lebih banyak peluang diskusi, dan bekerja sama lebih erat untuk mewujudkan kerangka kerja sama ekonomi dan perdagangan yang menjamin manfaat pajak, membuka pasar barang dan jasa, serta menghapus hambatan perdagangan... yang sejalan dengan kepentingan kedua negara," tegas Bapak Ta Hoang Linh.

Juga menurut Direktur Ta Hoang Linh, pada pagi hari tanggal 3 April, setelah AS mengumumkan pengenaan pajak, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien mengirimkan nota diplomatik yang meminta AS untuk menunda keputusan pengenaan pajak di atas agar ada waktu untuk berdiskusi dan menemukan solusi yang masuk akal bagi kedua belah pihak.

Saat ini, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sedang mengatur panggilan telepon di tingkat menteri maupun di tingkat teknis dengan Perwakilan Dagang AS (USTR) dan Departemen Perdagangan AS sesegera mungkin.

Di waktu mendatang, melalui mekanisme dialog kebijakan Dewan Perdagangan dan Investasi Vietnam - AS (TIFA), Kementerian Perindustrian dan Perdagangan akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memelihara pertukaran erat dengan mitra AS, berkoordinasi dengan AS untuk menangani masalah yang ada dalam hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, serta mempelajari kerangka kerja sama ekonomi dan perdagangan yang tepat dalam situasi baru untuk melayani kepentingan komunitas bisnis kedua negara.

Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Vietnam beserta kementerian dan sektor telah menyelenggarakan pertemuan, mendengarkan pendapat dan menyelesaikan serangkaian kesulitan dan masalah, menyetujui sejumlah proyek investasi perusahaan dan korporasi besar AS di Vietnam, menerbitkan Keputusan 73/2025/ND-CP yang mengubah dan menambah tarif pajak impor preferensial untuk sejumlah barang, sehingga menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi akses pasar bagi 13 kelompok barang di mana AS memiliki keunggulan kompetitif; memperkuat manajemen, inspeksi dan pengawasan penerbitan sertifikat asal (C/O) untuk meminimalkan risiko transshipment ilegal.

Pada saat yang sama, Pemerintah dan kementerian serta sektor juga banyak berkonsultasi mengenai rancangan Keputusan tentang pengendalian perdagangan strategis; menjawab dan menangani kekhawatiran yang diajukan oleh Perwakilan Dagang AS (USTR) dalam 6 bidang khusus yang menjadi kepentingan AS: Akses pasar; pertanian; pencegahan penghindaran pajak anti-dumping dan anti-subsidi; hak kekayaan intelektual, perdagangan digital; investasi; dan ketenagakerjaan.

Komentar (0)