Sore ini, menanggapi pertanyaan wartawan mengenai reaksi Vietnam terhadap perkembangan tegang di wilayah perbatasan antara Kamboja dan Thailand, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang, menyatakan: "Vietnam menyatakan keprihatinannya atas perkembangan tegang yang terjadi di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja."

Thailand dan Kamboja adalah tetangga satu sama lain dan Vietnam dan juga merupakan anggota ASEAN.

"Hal terpenting saat ini adalah kedua belah pihak menahan diri sepenuhnya, tidak menggunakan kekerasan, tidak membiarkan ketegangan meningkat, dan menyelesaikan perselisihan secara damai dan memuaskan berdasarkan prinsip-prinsip dasar hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Piagam ASEAN, Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC), serta dalam semangat persahabatan dan solidaritas ASEAN, demi kepentingan jangka panjang kedua belah pihak dan kawasan," tegas juru bicara tersebut.

Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok di area kuil Ta Muen Tho pada pagi hari tanggal 24 Juli. Situasi dengan cepat memanas ketika kedua belah pihak menggunakan senjata berat seperti pesawat tempur F-16 dan artileri roket BM-21 untuk saling serang.

Menurut statistik pers Thailand, 11 warga sipil dan satu tentara Thailand tewas dalam bentrokan di perbatasan dengan Kamboja.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet telah mengirimkan surat kepada Penjabat Presiden Dewan Keamanan PBB Asim Iftikhar Ahmad untuk meminta pertemuan mendesak terkait situasi tegang antara negaranya dan Thailand.

Sumber: https://vietnamnet.vn/viet-nam-keu-goi-thai-lan-va-campuchia-kiem-che-khong-su-dung-vu-luc-2425472.html