Vietnam adalah titik terang di tengah gambaran ekonomi dunia yang suram

Pada pagi hari tanggal 17 September, Komite Ekonomi Majelis Nasional dan instansi terkait mengadakan konferensi pers tentang Forum Sosial Ekonomi Vietnam 2023 yang dijadwalkan berlangsung minggu depan.

Banyak hambatan yang perlu terus diselesaikan

Ketika diminta untuk menilai kondisi ekonomi Vietnam pada tahun 2023, Ketua Komite Ekonomi Majelis Nasional, Vu Hong Thanh, mengatakan bahwa pada bulan-bulan pertama tahun ini, solusi manajemen untuk menstabilkan ekonomi makro telah diterapkan dengan sangat baik. Meskipun inflasi di negara-negara lain tinggi, IHK Vietnam hanya 3,1%.

Ketua Komite Ekonomi Vu Hong Thanh memimpin konferensi pers pada pagi hari tanggal 17 September.

Selain itu, saldo utama seperti utang publik, utang pemerintah , dan utang luar negeri juga berada dalam batas yang diizinkan oleh Majelis Nasional. Peringkat kredit dan posisi internasional Vietnam juga telah membaik secara positif.

"Ini adalah pencapaian yang sangat penting," ujar Bapak Thanh, seraya menekankan bahwa selain jaminan sosial dan kesejahteraan sosial, banyak solusi telah dilaksanakan secara aktif, dan pertahanan, keamanan, serta hubungan luar negeri nasional telah diperkuat.

"Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden mengunjungi Vietnam, dan kedua negara memutuskan untuk meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, yang merupakan hasil yang sangat penting," komentar Bapak Thanh.

Namun, Ketua Komite Ekonomi menilai masih banyak kesulitan dan tantangan yang perlu diidentifikasi. "Gambarannya selalu cerah dan abu-abu," ujar Bapak Thanh, seraya menambahkan bahwa pendorong pertumbuhan seperti investasi, konsumsi, dan ekspor menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

"Misalnya, investasi publik merupakan solusi yang perlu didorong, tetapi dalam 8 bulan pertama tahun ini, realisasinya baru mencapai 42,35% dari rencana. Meskipun progres pencairan telah dipercepat akhir-akhir ini, hal ini masih menjadi tantangan besar dibandingkan dengan kebutuhan tugas," ujar Bapak Thanh.

Forum Sosial Ekonomi Vietnam 2023 akan berlangsung pada tanggal 19 September

Menurut Bapak Thanh, pertumbuhan ekonomi terutama bergantung pada investasi publik, sementara investasi swasta menghadapi banyak kesulitan. "Setelah lebih dari 2 tahun pandemi, kesehatan masyarakat tergerus, kegiatan produksi dan bisnis terhambat, pesanan menurun, dan para pekerja kehilangan pekerjaan," ujar Bapak Thanh.

"Titik abu-abu" lain yang disebutkan oleh Bapak Thanh adalah penurunan impor dan ekspor. Pada bulan-bulan pertama tahun ini, ekspor turun 10% dan impor turun 13%. "Meskipun kita masih memiliki surplus perdagangan, ada juga aspek negatif dari surplus perdagangan tersebut. Ekspor di masa mendatang akan menunjukkan tanda-tanda abnormalitas," komentar Bapak Thanh.

Bapak Thanh juga mengatakan: konsumsi, indeks ritel, dan pendapatan jasa meningkat cukup signifikan di awal tahun, tetapi dalam beberapa bulan terakhir pertumbuhannya melambat. Pasar obligasi dan properti juga menghadapi kesulitan. Bank Negara telah menurunkan suku bunga, tetapi akses kredit masih sulit.

"Persoalan-persoalan seperti ini perlu terus ditangani," ujar Bapak Thanh, dan menyimpulkan: "Perekonomian Vietnam pada tahun 2023 masih merupakan titik terang di tengah gambaran suram perekonomian dunia."

Hanya 10/15 target sosial ekonomi tahun 2023 yang tercapai

Sementara itu, Bapak Nguyen Duc Hien, Wakil Ketua Komisi Ekonomi Pusat, mengatakan bahwa diperkirakan hanya 10 dari 15 target yang akan tercapai pada tahun 2023. Lebih penting lagi, 5 target yang tidak akan tercapai adalah target yang "mencerminkan kualitas pertumbuhan" seperti tingkat pertumbuhan, proporsi industri manufaktur dan pengolahan dalam PDB...

Bapak Nguyen Duc Hien berbicara pada konferensi pers

"Jelas, kegagalan mencapai target ini mendesak dalam jangka pendek sekaligus menimbulkan masalah jangka panjang," ujar Bapak Hien, seraya menambahkan bahwa inilah alasan Forum Sosial Ekonomi 2023 berfokus pada peningkatan kapasitas endogen, yang menciptakan momentum bagi pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan.

Berbicara mengenai isi forum, Bapak Vu Hong Thanh mengatakan bahwa setelah lebih dari 2 tahun pandemi Covid-19, perekonomian "juga memiliki banyak masalah", sebagaimana yang beliau sebutkan. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Penting untuk menemukan pendorong pertumbuhan baru, mengusulkan area-area yang dapat dieksploitasi sepenuhnya, guna menciptakan pendorong pertumbuhan baru, yang akan membantu perekonomian pulih dan berkembang secara berkelanjutan.

Bapak Thanh mencontohkan, dalam konteks menurunnya ekspor dan impor, perlu memanfaatkan peluang yang tercipta dari perjanjian perdagangan bebas (FTA), tidak hanya berhenti pada pasar tradisional saja tetapi juga mencari ceruk pasar dan pasar baru untuk membawa barang ekspor ke pasar dunia.

Bapak Thanh menginformasikan bahwa pada Forum Sosial Ekonomi Vietnam 2023 minggu depan, para pelaku bisnis dan akademisi akan membahas dan menganalisis kesulitan serta masalah spesifik serta mengusulkan solusi sehingga Majelis Nasional dan Pemerintah dapat memiliki paket solusi dalam Resolusi sidang ke-6 tentang pembangunan sosial ekonomi tahun 2024 mendatang.

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/viet-nam-la-diem-sang-trong-buc-tranh-kinh-te-the-gioi-xam-mau-185230917105447575.htm