Dalam rangka menghadiri ASEAN-43, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. (Foto: Anh Son) |
Pada pertemuan tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh dengan hormat menyampaikan salam hangat dari Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, Presiden Vo Van Thuong dan Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue kepada Presiden Marcos Jr. Presiden Marcos menyatakan kegembiraannya untuk segera mengunjungi Vietnam dan bertemu dengan para pemimpin Vietnam guna memperkuat hubungan bilateral.
Perdana Menteri dan Presiden Filipina menyatakan kegembiraan mereka atas perkembangan hubungan yang kuat.
Vietnam dan Filipina di segala bidang, menegaskan pentingnya kemitraan strategis Vietnam-Filipina bagi perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan; sepakat untuk terus berkoordinasi dan saling mendukung dalam masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Kedua pemimpin sepakat bahwa perlu untuk lebih meningkatkan konektivitas dan saling melengkapi antara kedua ekonomi; fokus pada peningkatan bidang-bidang kerja sama yang berpotensi besar seperti pertanian, akuakultur, minyak dan gas, dll.; penelitian dan perluasan kerja sama di bidang-bidang baru seperti ekonomi digital, ekonomi sirkular, ekonomi hijau, inovasi, dll.
Kedua pemimpin mendukung peningkatan kerja sama di bidang sumber daya manusia dan pelatihan tenaga kerja untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan kedua negara.
Ringkasan pertemuan. (Foto: Anh Son) |
Kedua pihak juga sepakat untuk segera membahas dan menandatangani Perjanjian Antarpemerintah tentang kerja sama perdagangan beras untuk bersama-sama memastikan tujuan ketahanan pangan dalam menghadapi fluktuasi kompleks dalam rantai pasokan pangan global akhir-akhir ini.
Kedua pihak juga bertukar pandangan tentang peningkatan kerja sama dan koordinasi yang erat di bidang maritim. Presiden Filipina menegaskan bahwa Filipina akan terus memperlakukan nelayan yang ditangkap secara manusiawi dalam semangat persahabatan dan Kemitraan Strategis, serta mendukung upaya Vietnam untuk menghapus kartu kuning IUU Komisi Eropa.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)