Vietnam akan terus berkontribusi pada pembangunan bersama Komunitas ASEAN.

Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya bersama Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dan istrinya di kantor pusat Sekretariat ASEAN. (Foto: Thong Nhat/VNA)

Menurut koresponden khusus Kantor Berita Vietnam, pada tanggal 10 Maret, Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya, bersama dengan delegasi tingkat tinggi Vietnam, mengunjungi Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Indonesia.

Yang menyambut Sekretaris Jenderal To Lam beserta istri dan delegasi tingkat tinggi Vietnam adalah Sekretaris Jenderal ASEAN - Dr. Kao Kim Hourn beserta istri, pimpinan Sekretariat ASEAN dan para Duta Besar serta Ketua Delegasi negara-negara anggota ASEAN.

Setelah upacara penyambutan resmi, Sekretaris Jenderal menanam pohon cenderamata di kantor pusat Sekretariat dan menyerahkan lukisan peringatan untuk disimpan di ruang pameran tradisional Sekretariat ASEAN.

Sekretaris Jenderal To Lam bersama Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn di Markas Besar Sekretariat ASEAN. (Foto: Thong Nhat/VNA)

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN dan Komite Perwakilan Tetap untuk ASEAN (CPR), Sekretaris Jenderal To Lam menegaskan bahwa Vietnam selalu mementingkan dan memberikan kontribusi maksimal terhadap pengembangan ASEAN selama 30 tahun terakhir demi tujuan besar ASEAN.

Berdasarkan pembelajaran yang diperoleh, Vietnam akan terus berkontribusi bagi pembangunan bersama Komunitas ASEAN. Vietnam sangat bangga atas kontribusi ASEAN kepada dunia dan bangga atas perkembangan ASEAN yang pesat.

Sependapat dengan orientasi utama ASEAN yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal menyampaikan bahwa ASEAN perlu terus menjadi blok yang bersatu dan maju karena hanya dengan solidaritas ASEAN dapat mengatasi kesulitan dan tantangan dalam konteks dunia yang kompleks saat ini; kerja sama bilateral antarnegara juga perlu memberikan kontribusi bagi pembangunan bersama dan kekuatan bersama ASEAN.

Sekretaris Jenderal menghargai peran Sekretariat ASEAN dalam mendukung pelaksanaan bidang kerja sama ASEAN, serta antara ASEAN dan mitranya, dan menghargai kontribusi para Sekretaris Jenderal ASEAN selama ini.

Sekretaris Jenderal juga mengakui peran penting dan kontribusi para Duta Besar dan anggota Komite Perwakilan Tetap untuk ASEAN (CPR) dalam mempromosikan rencana dan program kerja sama untuk membangun komunitas, menghubungkan negara-negara anggota dan dengan mitra ASEAN, serta berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas operasi ASEAN.

Sekretaris Jenderal To Lam bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dan Komite Perwakilan Tetap untuk ASEAN (CPR). (Foto: Thong Nhat/VNA)

Sekretaris Jenderal meminta CPR dan Sekretariat ASEAN untuk terus berkoordinasi erat dengan negara-negara anggota guna mewujudkan Visi ASEAN 2025 dan berhasil melaksanakan Visi Komunitas ASEAN 2045 dan rencana strategis.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menyambut dan menyampaikan kegembiraannya atas kedatangan Sekretaris Jenderal To Lam, menilai kunjungan pertama Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ke Sekretariat ASEAN sebagai tonggak bersejarah, yang menunjukkan posisi penting ASEAN dalam politik luar negeri Vietnam, terutama dalam konteks tahun 2025 yang menandai 30 tahun aksesi Vietnam ke ASEAN (1995-2025) dan satu dekade pembentukan Komunitas ASEAN (2015-2025).

Sekretaris Jenderal ASEAN menekankan bahwa Vietnam telah memberikan banyak kontribusi penting bagi ASEAN dan Komunitas ASEAN dan berharap bahwa Vietnam akan terus memainkan peran kepemimpinan di ASEAN.

Atas nama Komite Perwakilan Tetap untuk ASEAN, Duta Besar, Kepala Delegasi Malaysia, berjanji untuk terus menggalakkan solidaritas negara-negara anggota, bergandengan tangan untuk membangun Komunitas ASEAN yang kuat, berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, keamanan, dan pembangunan di kawasan.

Kunjungan Sekretaris Jenderal To Lam ke Sekretariat ASEAN kali ini dengan kuat menunjukkan komitmen strategis Vietnam terhadap ASEAN, menegaskan bahwa ASEAN terus menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri Vietnam di era baru.

Komentar (0)