Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin telah menominasikan Maris (66 tahun) untuk menggantikan Parnpree Bahiddha-Nukara, menurut Bangkok Post . Bahiddha-Nukara mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri pada 28 April setelah kehilangan posisinya sebagai wakil perdana menteri.
Sebelumnya, Maris menjabat sebagai duta besar Thailand untuk Australia dan Kanada, serta menjadi penasihat Bahiddha-Nukara. Menurut Bangkok Post, ia juga memiliki hubungan dekat dengan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Maris Sangiampongsa sebelumnya menjabat sebagai duta besar Thailand untuk Australia dan Kanada.
Tangkapan layar dari Bangkok Post
Pak Maris mengatakan bahwa ia tidak khawatir dengan tantangan posisi barunya karena ia telah bekerja di Kementerian Luar Negeri Thailand selama beberapa dekade dan sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar.
Pak Maris juga mengatakan bahwa ia akan mampu bekerja sama secara efektif dengan Perdana Menteri Srettha karena ia mengenal Srettha dengan baik dan selalu berhubungan dengan pemimpin tersebut.
Pengangkatan Maris sebagai menteri luar negeri Thailand yang baru terjadi pada saat yang krusial karena Thailand mengintensifkan upaya diplomatiknya untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung di negara tetangga Myanmar, menurut Reuters.
Pada bulan Maret, Thailand mulai memberikan bantuan kepada Myanmar sebagai bagian dari inisiatif kemanusiaan yang bertujuan untuk membuka jalan bagi negosiasi antara faksi-faksi yang bertikai.
Myanmar telah terperosok dalam kekerasan sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021.
Sejak Oktober 2023, pemerintah militer Myanmar menghadapi tantangan terbesar dalam mempertahankan kekuasaan, setelah kelompok pemberontak bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi terhadap pos-pos militer di beberapa negara bagian, menurut Reuters.
Tautan sumber






Komentar (0)