Selama pertemuan di Paris (Prancis) pada 11 Februari, Wakil Presiden AS JD Vance dan Perdana Menteri India Narendra Modi membahas bagaimana AS dapat membantu India mendiversifikasi pasokan energinya melalui investasi dalam teknologi nuklir AS, menurut Reuters mengutip pengumuman dari Gedung Putih.
Pertukaran itu terjadi menjelang pertemuan terjadwal Perdana Menteri Modi dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada tanggal 13 Februari.
Pemerintah New Delhi telah mengusulkan amandemen undang-undang tanggung jawab nuklir India untuk menarik investasi asing dan swasta di sektor yang dijaga ketat tersebut. Reuters mengutip para analis yang mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, AS telah memandang India sebagai penyeimbang terhadap pengaruh global Tiongkok yang semakin besar.
Dalam perkembangan lain, Reuters kemarin mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa tarif 25% yang direncanakan Presiden Trump untuk dikenakan pada baja dan aluminium impor akan ditambahkan ke bea masuk lain untuk barang-barang dari Kanada, sehingga total tarif menjadi 50%. Sebuah sumber pemerintah Kanada mengatakan Ottawa belum diberitahu tentang tarif ganda tersebut.
Awal bulan ini, Bapak Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25% terhadap sebagian besar impor Kanada. Namun, tarif tersebut ditangguhkan selama 30 hari minggu lalu. Keputusan tarif Bapak Trump telah memicu reaksi keras dari banyak negara, termasuk Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.
Perdana Menteri Modi dan Wakil Presiden Vance di Paris (Prancis) pada 11 Februari
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/washington-muon-an-do-dung-cong-nghe-hat-nhan-my-185250212213029339.htm
Komentar (0)