Pada tanggal 27 Desember, seorang sumber dari reporter Dan Tri mengatakan bahwa Kepolisian Kota Hanoi terus mengklarifikasi kasus seorang pengemudi sepeda motor yang menghalangi mobil Toyota Land Cruiser dengan plat nomor 80A milik Komando Jaga (membunyikan klakson dan menyalakan lampu sein, menandakan bahwa ia sedang bertugas), menuju ke arah berlawanan di distrik Ba Dinh.
Menurut sumber di Mako Satlantas Polres Metro Jakarta Utara Nomor 2, pengendara motor tersebut mengaku karena melihat ada mobil plat biru melaju dari arah berlawanan, ia pun menghadang mobil tersebut dan meminta pengemudinya untuk melaju di lajur yang benar.
Gambar pengendara sepeda motor menghalangi mobil plat biru milik Komando Jaga (Foto: Dipotong dari klip)
"Selain menangani dan memberikan sanksi kepada pengendara sepeda motor pelanggar hukum, kepolisian dan aparat keamanan terus melakukan penyelidikan dan mengklarifikasi motif serta tujuan pelaku agar dapat melanjutkan proses penanganannya," ujar sumber tersebut.
Menurut sumber tersebut, setelah verifikasi awal identitas, asal, dan ideologi politik pria yang mengendarai sepeda motor, polisi memastikan bahwa pria tersebut sepenuhnya normal. Namun, polisi masih mengklarifikasi beberapa detail terkait sebelum mengambil keputusan akhir tentang penanganan dan hukuman.
Sebagaimana diberitakan, pada tanggal 19 Desember beredar sebuah klip di media sosial yang merekam sebuah sepeda motor yang menghalangi sebuah Toyota Land Cruiser berpelat biru 80A, yang sedang membunyikan klakson dan menyalakan lampu utama, serta melaju ke arah berlawanan di distrik Ba Dinh.
Klip tersebut menunjukkan pengendara sepeda motor keluar dari mobil dan mendekati kursi pengemudi Toyota untuk berbicara. Ia kemudian mendorong sepeda motor di depan mobil, memaksa mobil 80A mundur ke sisi kanan jalan.
Mobil berpelat biru yang terlibat dalam insiden itu dipastikan merupakan mobil milik Komando Jaga yang sedang bertugas.
Berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan yang mendapat prioritas dalam lalu lintas adalah: Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas, kendaraan militer , kendaraan polisi yang sedang bertugas dalam keadaan darurat, konvoi dengan pengawalan polisi, ambulans yang sedang bertugas dalam keadaan darurat, kendaraan tanggul, kendaraan yang bertugas untuk menanggulangi bencana alam, wabah penyakit, atau kendaraan yang bertugas dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan, dan konvoi jenazah.
Kendaraan-kendaraan ini memiliki hak jalan sebelum kendaraan lain ketika melintasi persimpangan dari segala arah. Kecuali untuk prosesi pemakaman, saat bertugas, kendaraan prioritas harus membunyikan klakson, bendera, dan lampu sein sesuai ketentuan; tidak dikenakan pembatasan kecepatan; diizinkan memasuki jalur berlawanan arah, jalan lain yang dapat dilalui, meskipun lampu merah, dan hanya boleh mematuhi instruksi pengatur lalu lintas.
Pasal 3, Pasal 22 Undang-Undang Lalu Lintas Jalan juga dengan jelas menyatakan: "Ketika ada sinyal dari kendaraan prioritas, peserta lalu lintas harus segera mengurangi kecepatan, menghindari, atau berhenti di dekat trotoar kanan untuk memberi jalan. Jangan menghalangi kendaraan prioritas."
Kendaraan yang tidak memberi jalan kepada kendaraan prioritas akan dikenakan denda sebesar 3-5 juta VND, pencabutan SIM selama 1-3 bulan untuk mobil; denda sebesar 600 ribu hingga 1 juta VND, pencabutan SIM selama 1-3 bulan untuk sepeda motor (Sesuai dengan Keputusan No. 100/2019/ND-CP tanggal 30 Desember 2019, yang mengatur sanksi administratif di bidang lalu lintas jalan raya dan kereta api; telah diubah dan ditambah dengan Keputusan 123/2021/ND-CP).
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)