Meskipun buah ini populer bagi konsumen Vietnam, banyak orang harus menghabiskan 5-6 juta VND untuk membeli sekotak leci impor dari Australia sebagai hadiah.
Vietnam adalah negara yang terkenal di dunia karena budidaya dan ekspor lecinya. Setiap tahun, dari Mei hingga Juli, perkebunan leci matang, menghasilkan ratusan ribu ton buah untuk konsumsi domestik dan ekspor.
Di pasar Vietnam, leci merupakan buah populer dengan harga terjangkau, disukai konsumen karena kulitnya yang tipis, daging buahnya yang tebal, serta rasanya yang lezat dan manis. Namun, leci segar di negara kita hanya tersedia di musim panas, dan di musim-musim lainnya, leci diimpor dengan harga yang sangat mahal.

Saat ini, di pasar Tet, toko makanan dan buah impor bersaing menjual leci Australia, yang juga dikenal sebagai leci naga Australia.
Penjual memperkenalkan bahwa leci Australia memiliki kulit berwarna merah tua, durinya cukup menonjol, daging buahnya tebal dan putih, renyah, serta manis dimakan. Menariknya, leci impor ini berukuran cukup besar, dengan ukuran umum 18-20 buah/kg. Harga leci Australia juga sangat tinggi.
Akibatnya, leci Australia dijual di toko-toko dengan harga rata-rata 1-1,2 juta VND/kg. Harga ini menempatkan leci Australia dalam daftar buah termahal di pasar Vietnam selama Tahun Baru Imlek.
Saat ini, sekotak leci 5 kg yang dibeli sebagai hadiah Tet harganya 5-6 juta VND. Namun, barang ini masih cukup populer, bahkan beberapa tempat melaporkan "kehabisan stok" terus-menerus.
Ibu Trieu Thi Thu Hoai - pemilik toko buah impor kelas atas di Hoang Mai ( Hanoi ) - mengakui bahwa meskipun leci sangat mahal, menjelang Tet, permintaan untuk hadiah meningkat sehingga masih sangat populer.
"Pada pagi hari tanggal 15 Januari, seperti biasa, saya memasang iklan yang menjual berbagai jenis buah, termasuk leci Australia dengan harga VND1,15 juta/kg. Menjelang siang, staf toko harus mengumumkan bahwa leci sudah habis terjual dan membuat janji untuk pelanggan berikutnya," ujarnya.

Menurut Ibu Hoai, leci datang 2-3 kali seminggu, dengan jumlah sekitar 100 kotak per pengiriman. Ia menjual mulai dari 0,5 kg atau lebih, tetapi kebanyakan pelanggan membeli 1 kg atau satu kotak penuh seberat 5 kg sebagai hadiah Tet.
"Mulai sekarang hingga Tet, toko ini hanya akan mengimpor sekitar 300 kotak leci Australia. Separuhnya sudah dipesan sebelumnya," ujarnya membanggakan.
Hal serupa terjadi di toko buah mewah milik Ibu Mai Thi Hai Ha di Danau Barat (Hanoi), para pelanggan pun berlomba-lomba memesan buah leci naga yang diimpor dari Australia.
Ibu Ha mengatakan bahwa ada dua jenis leci Australia, yang satu disebut leci naga karena duri pada kulitnya cukup menonjol, sedangkan jenis yang kedua memiliki kulit halus yang sangat mirip dengan leci Vietnam. Ia telah mengimpor buah ini untuk dijual selama 3-4 tahun.
Tahun Baru Imlek kali ini, ia hanya mengimpor kain naga karena desainnya cukup menarik, cocok untuk dijadikan hadiah Tet. Namun, total penjualan kain naga selama musim Tet hanya sekitar 1.500 kotak. Saat ini, toko tersebut hanya memiliki sekitar 200 kotak tersisa.
"Beberapa pelanggan memesan satu kotak penuh, yang lain membeli 1 kg atau 0,5 kg untuk dijadikan keranjang atau kotak hadiah berisi berbagai buah lainnya," ujarnya. Menurut Ibu Ha, leci Australia rasanya sangat mirip dengan leci Vietnam, tetapi leci ini muncul di luar musim di Vietnam, dan biaya transportasinya tinggi, sehingga harganya di pasar-pasar Vietnam sangat tinggi.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/xuat-hien-tai-cho-tet-vai-thieu-uc-gan-6-trieu-dong-hop-van-dat-khach-2363661.html










Komentar (0)