| Tanggal 15 bulan 7 penanggalan lunar bagi masyarakat Dao Tien, Ban Bung, provinsi Thai Nguyen mengandung makna solidaritas. |
Sejak awal bulan lunar ke-7, masyarakat etnis di berbagai daerah sibuk mempersiapkan perayaan bulan purnama. Bagi masyarakat Dao Tien, bulan purnama di bulan lunar ke-7 juga dianggap sebagai Hari Tahun Baru.
Di Ban Bung, sebelum bulan purnama, halaman rumah-rumah dijemur dengan daun pisang. Para lansia di desa tersebut mengenang bahwa dulu, untuk mempersiapkan bulan purnama di bulan ketujuh kalender lunar, orang-orang harus mulai sebulan sebelumnya.
Saat musim panen berakhir, para lelaki di desa akan pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar, sementara para ibu dan saudara perempuan akan pergi mengambil daun pisang dan mengeringkannya untuk membuat kue.
Pada hari ke-13 bulan ke-7 kalender lunar, persiapan sudah harus selesai, sebab mulai tanggal ke-14 orang mulai merayakan hari raya bulan purnama dan pada hari ke-15 kembali berkunjung ke rumah kakek nenek dari pihak ibu.
Mulai sore hari tanggal 13 Juli, setiap rumah tangga membungkus banh chung dan membuat bihun basah. Selain kue-kue populer seperti kue mugwort, kue akar pisang, kue gai, dll., banh chung merupakan hidangan wajib di hari bulan purnama di sini.
Pada tanggal 14, keluarga-keluarga kecil berkumpul di altar leluhur untuk merayakan bulan purnama. Tidak seperti di banyak tempat lain, orang-orang di sini tidak makan bebek, melainkan mi ayam dan mi ikan.
Ikan ditangkap di sungai pada sore sebelumnya, lalu dipanggang di atas bara api keesokan paginya, dicincang, digoreng dengan bumbu hingga harum, lalu digunakan sebagai isian bihun yang disajikan dengan kaldu ayam. Hidangan istimewa ini dinantikan oleh masyarakat Dao Tien pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek setiap tahun.
Pada tanggal 15, sejak pagi hari, keluarga-keluarga akan pergi ke rumah kakek-nenek dari pihak ibu. Masyarakat Dao percaya bahwa tanggal 15 bulan 7 Imlek adalah hari terpenting dalam setahun bagi anak perempuan yang telah menikah untuk kembali mengunjungi orang tua mereka, menunjukkan bakti kepada orang tua, dan mempererat ikatan keluarga.
Ini adalah waktu luang setelah musim panen, anak-anak perempuan dapat tinggal lebih lama di rumah ibu mereka, berkumpul dengan orang tua mereka, dan berbagi pekerjaan dan kehidupan.
Seekor ayam jantan gemuk, sepasang banh chung (kue ketan berbentuk persegi), dan sepasang kue pisang merupakan hadiah yang tak tergantikan saat kembali ke rumah ibu. Selain itu, sang putri akan membawa pulang selembar kain nila sebagai hadiah untuk ibunya.
Itu adalah hadiah istimewa, warna nila melambangkan umur panjang, dan kain yang ditenun dan diwarnai oleh tangan putrinya sendiri mengandung cinta dan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya.
Bagi gadis yang sudah menikah, tanggal 15 bulan 7 kalender lunar merupakan kesempatan untuk kembali mengunjungi orang tua dan tinggal paling lama dalam setahun, sehingga persiapannya selalu matang dan penuh kegembiraan.
Sesampainya di rumah, sang menantu akan menyembelih ayam, menyiapkan nampan untuk penghormatan kepada leluhur, dan mengabarkan bahwa ia beserta istri dan anak-anaknya telah pulang ke rumah sambil mendoakan mereka agar selalu diberi kedamaian, kesehatan, dan kesejahteraan.
Ibu Trieu Thi Huyen, warga Ban Bung, berbagi: "Itu sudah lama sekali. Sekarang hidup lebih baik, kita tidak perlu lagi menyiapkan segala sesuatunya sendiri."
Meskipun demikian, masyarakat masih mempertahankan banyak adat istiadat lama, hanya saja sekarang hadiah yang diberikan tidak lagi menggunakan kain nila, melainkan berupa barang-barang yang lebih praktis seperti pakaian, perkakas rumah tangga, dan lain sebagainya.
Tanggal 15 bulan 7 penanggalan lunar bagi masyarakat Dao Tien bukan saja merupakan momen berkumpulnya kembali keluarga dan memberikan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk melestarikan adat istiadat dan menumbuhkan jati diri di tengah arus modern.
Dari jamuan keluarga hingga pemberian nasi ketan, dari banh chung hingga semangkuk mi ikan, semuanya mengandung makna keterhubungan, sehingga setiap kali musim bulan purnama berlalu, budaya Dao Tien terus berlanjut dan bersinar.
Sumber: https://baoquocte.vn/y-nghia-sau-sac-ve-ram-thang-7-o-ban-bung-tinh-thai-nguyen-326852.html






Komentar (0)