11 brigade Ukraina mundur dari garis depan Sumy, Rusia mencapai tujuan besar

Tentara Rusia meraih kemenangan besar di Yunakivka, 11 brigade Ukraina mundur tanpa perintah; Sumy dalam bahaya.

Pada 4 Juli, Rusia mengumumkan dua informasi penting. Salah satunya adalah bahwa Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia, komandan utama Korps Marinir Rusia (RFAF) di wilayah Kursk-Sumy, telah tewas dalam serangan rudal Ukraina. Beberapa perwira staf senior juga tewas bersamanya.

Menurut analisis, setelah Operasi Kursk, misi tempur utama RFAF dialihkan ke Oblast Sumy di Ukraina, dan "zona penyangga keamanan" dibentuk di wilayah perbatasan Sumy, yang berbatasan dengan Oblast Kursk di Rusia. Seiring dengan meningkatnya intensitas serangan RFAF, komando garis depan Rusia secara bertahap maju, tetapi tiba-tiba diserang oleh rudal HIMARS Ukraina.

Kedua, pada hari wafatnya Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia, RFAF juga meraih kemenangan besar di Yunakivka di Oblast Sumy. Buletin medan perang Kementerian Pertahanan Rusia pada hari itu menyatakan bahwa RFAF di garis depan Sumy telah merebut dua benteng penting, Yunakivka dan Yablunivka.

Khususnya, Yunakivka dianggap sebagai benteng yang sangat penting bagi kelangsungan hidup front Sumy. Pada akhir kampanye Kursk, sejumlah besar sisa pasukan Ukraina yang ditarik dari Kursk dikerahkan di sekitar desa Yunakivka dan direorganisasi menjadi 11 brigade (tidak ada yang memiliki staf lengkap) sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan serangan balik.

Benteng Yunakivka berjarak kurang dari 20 km dari ibu kota Oblast Sumy (kota Sumy). Benteng ini merupakan persimpangan dua jalan penting dan satu-satunya rute mundur pasukan pertahanan Ukraina di sebelah barat Oreshnya. Benteng ini juga merupakan pintu gerbang dari Kursk ke kota Sumy.

Setelah benteng Yunakivka direbut, kota Sumy akan berada dalam bahaya, dan pasukan bergerak Ukraina di sebelah barat Oreshnya, yang bertugas mengganggu dan menunggu kesempatan untuk menyerang balik Kursk, akan dikepung oleh pasukan Rusia. Bahkan, sisa-sisa AFU mundur dari Kursk dengan moral yang rendah. Untuk memastikan keamanan Sumy, Jenderal Syrsky juga mengirimkan banyak unit tempur dari Donetsk sebagai bala bantuan.

Namun, kekhawatiran Ukraina terbukti benar. Ketika garis depan Rusia mencapai pinggiran timur desa Yunakivka, pasukan AFU yang bertahan hanya memberikan sedikit perlawanan dan mundur sendiri, karena takut akan pengepungan dan pemusnahan. Akhirnya, 11 brigade yang direorganisasi di wilayah Yunakivka "dievakuasi sesuka hati" tanpa izin dari atasan mereka.

Pemandangan ini telah terulang berkali-kali di front Donbass (seperti Avdiivka). Masalah terbesarnya saat ini adalah AFU belum sempat membangun kembali pertahanannya yang kokoh antara sisi barat benteng Yunakivka dan wilayah metropolitan Sumy, sehingga RFAF dapat dengan cepat memanfaatkan kesempatan tersebut, maju menuju wilayah metropolitan Sumy melalui jalan raya.

Staf Umum AFU dan penasihat militer NATO pesimistis terhadap situasi di Sumy, karena hampir semua pasukan terbaik Ukraina telah menderita kerugian besar dalam operasi Kursk. Jenderal Syrsky tidak memiliki cadangan untuk memperkuat Sumy; ia bahkan harus mengirim satu-satunya batalion pelatihan AFU ke garis depan ini.

Sebaliknya, RFAF bergerak maju ke Sumy dengan kecepatan yang "lambat tapi pasti". Selain itu, menurut kantor berita AS CNN, jika bala bantuan Korea Utara mengambil alih tugas mempertahankan perbatasan Kursk dan Belgorod, hal itu akan "membebaskan" setidaknya 30.000 tentara Rusia yang bertugas menjaga perbatasan untuk berpartisipasi dalam tugas membangun zona penyangga keamanan di Sumy.

Menurut para analis, kemampuan pertahanan udara AFU di Sumy saat ini sangat lemah, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa pesawat tempur Su-34 Rusia mendekati daerah tersebut dan menjatuhkan bom super FAB-3000 pada konsentrasi pasukan AFU di daerah perbatasan.

Dalam video yang dipublikasikan daring, area pertemuan pasukan AFU di daerah Kondratovka, Oblast Sumy diserang dengan rentetan bom luncur berpemandu berat oleh Angkatan Udara Rusia.

Video yang dirilis menunjukkan bahwa Angkatan Udara Rusia pertama kali menggunakan bom luncur berpemandu UMPK FAB-500 M62 untuk menyerang konsentrasi pasukan AFU di wilayah Kondratovka. Dan dalam video berikutnya, area konsentrasi AFU di sini diliput oleh bom "terkenal" FAB-3000.

RFAF kini bertekad untuk menciptakan zona penyangga keamanan di wilayah Sumy. Sehari sebelumnya, Rusia telah merebut kembali desa Varachino dan Bessalovka. Meskipun ada perlawanan sengit dari AFU dan upaya berulang kali untuk menembus wilayah Kursk, Rusia masih terus maju, menekan AFU ke pusat wilayah tersebut.

Sementara itu, menurut para ahli militer, unit-unit Rusia saat ini tidak memiliki misi langsung untuk merebut Sumy, melainkan hanya perlu menyerang kota tersebut dengan senjata api, yang cukup untuk membuat "keberadaan" tentara Ukraina dan otoritas sipil di kota Sumy menjadi "mustahil". (Sumber foto: Military Review, Kyiv Post, Sputnik, Deep State, Sohu).

Angkatan Udara Rusia menyerang kamp konsentrasi pasukan AFU di Sumy dengan bom luncur berpemandu. Sumber Military Review

Sumber: https://khoahocdoisong.vn/11-lu-doan-ukraine-rut-khoi-chien-tuyen-sumy-nga-dat-duoc-muc-tieu-lon-post1553418.html