Darah babi rebus dapat dimakan begitu saja atau ditambahkan ke hidangan seperti sup mi sapi Hue , sup mi bebek, bubur... Jika diolah dengan benar, darah babi mengandung banyak nilai gizi seperti protein, zat besi, dan vitamin B12. Untuk memaksimalkan manfaat makanan ini, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Jangan berasumsi bahwa darah yang direbus benar-benar aman.
Banyak orang percaya bahwa merebus darah dapat sepenuhnya menghilangkan bakteri atau parasit. Namun, jika darah tidak diawetkan dengan benar sebelum dimasak, merebus tidak dapat sepenuhnya menghilangkan risikonya. Jika darah terkontaminasi atau tercampur dengan air yang tidak bersih sebelum direbus, bakteri masih dapat bertahan hidup.
Jangan dipanaskan berulang kali.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, darah babi rebus memiliki tekstur yang lembut dan rapuh. Memanaskannya berulang kali tidak hanya mengurangi kelezatannya tetapi juga meningkatkan risiko kontaminasi bakteri, terutama jika hidangan tersebut dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan.
Bakteri seperti Bacillus cereus dapat tumbuh dalam makanan dingin dan menghasilkan racun yang tidak hancur ketika dipanaskan kembali. Selain itu, pemanasan berulang kali mengurangi nilai gizi makanan, dan darah dapat menjadi alot, keras, atau rapuh.
Jangan makan jika darah berbau aneh atau berlendir.
Menurut Departemen Pertanian AS, darah babi rebus yang memenuhi standar biasanya memiliki aroma yang ringan, tidak amis, dan teksturnya lembut namun tidak pecah. Jika darah berbau tidak sedap, asam, amis, atau berlendir, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Alasannya adalah darah sangat mudah rusak karena kandungan protein dan airnya yang tinggi. Membiarkannya terlalu lama pada suhu ruangan setelah direbus akan mendorong pertumbuhan bakteri. Baik dimasak dalam sup maupun bubur, darah yang terkontaminasi tetap dapat menyebabkan keracunan.
Jangan makan terlalu banyak
Darah babi mengandung banyak kolesterol dan purin, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, seperti meningkatkan tekanan pada ginjal. Bagi penderita asam urat, purin diubah menjadi asam urat, yang meningkatkan nyeri sendi. Oleh karena itu, orang sehat sebaiknya hanya mengonsumsinya dalam jumlah sedang, sekitar 30-50 gram setiap kali makan.
Siapa yang tidak boleh makan
- Orang dengan lemak darah tinggi atau penyakit kardiovaskular: Mengonsumsi darah babi secara teratur dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL), yang menyebabkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung.
Penderita asam urat: Darah babi mengandung banyak purin - ketika masuk ke dalam tubuh, purin akan diubah menjadi asam urat. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan nyeri sendi akibat asam urat.
- Orang dengan penyakit ginjal: Kadar purin dan protein yang tinggi dalam urin dapat memberi tekanan pada ginjal yang lemah, sehingga memperburuk kondisi.
- Wanita hamil: Jika darah tidak diproses secara higienis, darah dapat terkontaminasi bakteri atau parasit, sehingga menimbulkan dampak buruk bagi ibu dan janin.
- Orang dengan sistem pencernaan atau hati yang lemah: Menurut pengobatan Timur, darah adalah makanan "berat", orang dengan sistem pencernaan yang buruk atau gangguan fungsi hati harus menghindarinya.
PV (sintesis)Sumber: https://baohaiduong.vn/5-khong-khi-an-tiet-lon-luoc-411672.html
Komentar (0)