Bagi banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, Hoi An seringkali hanya sekadar persinggahan selama satu atau dua hari. Namun, ada banyak alasan untuk tinggal lebih lama. Berikut 9 hal yang disarankan oleh majalah Wanderlust (Inggris) untuk membantu wisatawan lebih memahami Hoi An.
Berkeliaran di kota tua
Kota Tua Hoi An bisa menjadi latar anime Jepang, tempat pengunjung menjelajahi jalanan berbatu, rumah-rumah Portugis dan Cina, jembatan Jepang, dan kuil-kuil pedagang abad ke-16. Pusat kota tua terletak di sepanjang cabang Sungai Thu Bon yang terawat baik, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO. Hoi An adalah tempat yang dapat dikunjungi kapan saja, untuk bertamasya dan bersantap di sepanjang sungai.
Kunjungi Suaka Anakku
Suaka My Son, Situs Warisan Dunia lainnya, terletak di dekat Hoi An, tersembunyi jauh di dalam hutan dan pegunungan. Kompleks ini merupakan kompleks candi Hindu, banyak di antaranya telah runtuh. My Son pernah menjadi ibu kota spiritual masyarakat Cham. Kini, candi-candi tersebut menjadi rumah bagi burung liar dan hewan kecil. Pengunjung sebaiknya datang ke sini pada sore atau pagi hari untuk menghindari panas dan keramaian.
Berenang dan menjelajahi pulau-pulau
Resor menawarkan pilihan akomodasi mewah, berbeda dengan kota tua. Area pantai terindah saat ini adalah Pantai An Bang. Selain itu, Hoi An juga memiliki pulau-pulau, yang paling terkenal adalah Cu Lao Cham. Tempat ini hampir tidak berubah selama beberapa dekade terakhir. Desa-desa kecil menyediakan layanan homestay, dan makanan segar disediakan oleh nelayan. Pengunjung dapat menginap di pulau ini, baik untuk sehari maupun bermalam.
Kunjungi kuil berusia berabad-abad
Hoi An memiliki lebih dari seribu kuil dan pagoda kayu yang berasal dari abad ke-15 hingga ke-18, dengan gaya arsitektur dari Keshogunan Tokugawa di Jepang, Dinasti Ming dan Qing di Tiongkok, dan perkembangan Eropa selanjutnya. Meskipun kecil, kuil-kuil ini bagaikan museum hidup. Jangan lewatkan Pagoda Quan Am dari abad ke-17, yang ditata dengan gaya Konfusianisme Qing, dan Pagoda Phuoc Lam dari abad ke-18, dengan atap genteng yin-yang dan ukiran naga.
Penjahitan pakaian instan
Hoi An menawarkan layanan jahit berkualitas tinggi dengan puluhan toko. Mendapatkan setelan jas yang dibuat khusus merupakan pengalaman istimewa. Harga terjangkau, pengiriman cepat dalam beberapa jam atau bahkan di hari yang sama. Catatan: pilihlah penjahit yang tepat, bukan toko. Pengunjung juga bisa langsung membuat sepatu. Periksa apakah produk tersebut terbuat dari kulit asli.
Pergi ke Balai Pertemuan Fujian
Tak ada bangunan yang lebih melambangkan sejarah perdagangan Hoi An selain Balai Pertemuan Fujian di jantung kota tua. Awalnya sebuah kuil sederhana beratap jerami yang kumuh, kuil ini dibeli oleh para pedagang Tiongkok, dibangun kembali, dan diperluas hingga kondisinya saat ini pada pertengahan abad ke-18. Segala sesuatu di halamannya ditata untuk membawa keberuntungan, mencerminkan harmoni alam semesta.
Hadiri festival lentera
Kebanyakan festival di Vietnam berlangsung setiap tahun, tetapi Hoi An berbeda. Setiap bulan pada hari bulan purnama, ada festival lentera. Lampion terbang (thien dang) atau lentera bunga dari ribuan perahu di sungai menerangi kota kuno ini. Seringkali sulit menemukan akomodasi selama festival, jadi pesanlah akomodasi Anda lebih awal.
Rasakan kehidupan seorang petani
Hoi An memiliki pantai, pulau, dan situs-situs UNESCO, serta banyak hal yang dapat dilakukan di kota tua. Namun, pengunjung juga dapat meluangkan waktu untuk bersepeda santai menjelajahi pedesaan di sepanjang Sungai Thu Bon. Anda akan melihat hamparan sawah, kanal-kanal kecil, jalan, dan gang-gang kecil, tempat Anda dapat berhenti untuk menikmati makanan dan minuman. Perjalanan akan lebih mengesankan jika Anda menggabungkan wisata perahu keranjang dan kelas membuat lampion kertas. Pengunjung dapat memesan tur di mana pun di Hoi An.
Naiklah ke Pegunungan Marmer
Tak perlu mendaki, Pegunungan Marmer menyediakan lift bagi pengunjung yang ingin menaklukkan puncaknya, tempat kuil, gua, dan tempat suci berada. Sebagian besar bangunan di Pegunungan Marmer saat ini dibangun oleh raja-raja Dinasti Nguyen. Banyak bangunan melambangkan pertemuan langit dan bumi dalam harmoni alami. Tanaman merambat menjuntai dari gua-gua pagoda yang rimbun tempat cahaya menembus, sementara bunga kamboja dan bunga poinciana menghiasi jalan setapak.
Menurut vnexpress.net
Sumber: https://baohanam.com.vn/du-lich/9-dieu-nen-lam-trong-ky-nghi-dai-o-hoi-an-158207.html
Komentar (0)