Sebaliknya, memisahkan rantai pasokan semikonduktor global “sangat sulit dan mahal,” kalau bukan mustahil.
Setiap negara akan menghadapi tantangan dalam mewujudkan impian swasembada dalam industri semikonduktor, kata Christophe Fouquet, wakil presiden dan kepala operasi pembuat peralatan pengecoran chip paling berharga di dunia .
"Di ASML, kami tidak percaya bahwa pemisahan itu mungkin. Orang-orang akan menyadari bahwa hanya ada satu cara untuk sukses di industri ini: kolaborasi," kata Fouquet.
Komentar para pemimpin senior ASML muncul ketika banyak negara ekonomi besar seperti AS, Jepang, Uni Eropa, India, dan China tengah mempromosikan produksi semikonduktor dalam negeri dengan harapan mencapai otonomi chip.
Menurut Fouquet, rahasia kesuksesan ASML adalah kemitraan jangka panjangnya dengan pemasok global utama seperti Zeiss (yang memasok komponen optik) dan Cymer (yang memasok sumber cahaya dalam mesin litografi ultraviolet), serta dukungan dari pelanggan utama seperti TSMC dan Intel.
ASML adalah produsen tunggal peralatan semikonduktor canggih di dunia, yaitu mesin litografi ultraviolet ekstrem (EUV) untuk chip di bawah 7 nanometer. Chip seluler pada iPhone 14 Pro kelas atas dan prosesor grafis Nvidia keduanya dibangun di atas teknologi 4nm, dengan mesin-mesin dari produsen asal Belanda ini memainkan peran penting.
Tak satu pun pesaing ASML, termasuk Nikon dan Canon (Jepang) atau Shanghai Micro Electronics Equipment (Tiongkok), yang saat ini kompetitif di bidang litografi canggih. Sementara itu, AS bahkan tidak memiliki perusahaan domestik yang memproduksi peralatan ini.
Meskipun terbuka untuk kolaborasi lintas batas, ASML yakin bahwa beberapa komponen yang paling kompleks akan lebih baik jika hanya menggunakan satu pemasok. "Investasi di Zeiss untuk optik EUV sangat besar. Anda tidak mampu melakukan hal itu secara terpisah."
Saat ini, mayoritas produksi ASML dilakukan di satu fasilitas, yang juga merupakan kantor pusat perusahaan. Fouquet mengatakan bahwa mereka dapat mempertahankan sebagian besar, antara 80% dan 90%, produksinya di sana setidaknya hingga tahun 2026.
ASML menyatakan bahwa mereka juga bekerja sama erat dengan produsen peralatan chip terkemuka lainnya, seperti Tokyo Electron, Lam Research, dan Applied Materials, karena mesin-mesin tersebut perlu dihubungkan untuk membentuk lini produksi yang lengkap. Kolaborasi ini dilakukan sejak tahap awal proses R&D, sehingga kedua belah pihak memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.
"Kami bertukar informasi penting dengan mitra kami. Ketergantungan terkadang membantu, jika tidak, perusahaan akan mendapat masalah," ujar Fouquet.
(Menurut NikkeiAsia)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)