Hasil tak terduga dari latihan chin-up
Dokter Le Quang Hao, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa pola makan yang kekurangan protein dan asam amino esensial bagi tubuh akan mencegah anak-anak mencapai tinggi badan optimal, tidak peduli berapa banyak mikronutrien yang mereka berikan.

Dr. Hao mengungkapkan bahwa pull-up, dikombinasikan dengan nutrisi dan tidur yang cukup, sangat efektif untuk tinggi badan anak. Orang tua sebaiknya memasang palang pull-up untuk anak-anak, dan memasangnya pada ketinggian sedang agar anak-anak dapat berlatih berayun di palang dengan tekun (Foto: Fawns).
"Untuk membantu anak-anak berkembang dengan baik, orang tua perlu memahami bahwa pertumbuhan tinggi badan merupakan hasil kombinasi terkoordinasi dari berbagai faktor: nutrisi, olahraga, tidur, dan genetika. Tidak ada satu pun vitamin atau mineral yang dapat menggantikan pola makan yang seimbang, lengkap, dan ilmiah ," saran Dr. Hao.
Pakar ini berpendapat bahwa untuk anak di bawah usia 5 tahun, orang tua tidak perlu terlalu khawatir tentang olahraga karena pada usia ini, anak-anak sangat aktif dan berlarian hampir sepanjang hari. Bagi anak yang lebih besar, aktivitas fisik bahkan lebih penting.
Menurut Dr. Hao, semua olahraga seperti renang, bela diri, bersepeda, bulu tangkis, bola voli, atau bola basket bermanfaat bagi perkembangan fisik dan tinggi badan. Di antara semua olahraga tersebut, olahraga yang memiliki dampak paling langsung dan efektif terhadap perkembangan tinggi badan adalah latihan peregangan, terutama chin-up.
Anak-anak tidak perlu melakukan pull-up seperti orang dewasa, cukup berayun ke atas agar berat tubuh merenggangkan tulang belakang dan kelompok tulang saja sudah cukup.
Berayun pada palang secara teratur membantu tulang belakang, lengan, dan kaki tumbuh lebih panjang dan lebih seimbang.
Saat ini, banyak keluarga telah memasang palang tarik yang praktis di pintu agar anak-anak dapat berlatih di rumah. Namun, orang tua harus berhati-hati untuk tidak memasang palang terlalu tinggi agar anak-anak dapat dengan mudah menjangkaunya dan memastikan keamanan saat berlatih.
Untuk menambah tinggi badan, apakah kalsium dan vitamin D cukup?
Menurut Dr. Hao, dalam praktiknya, ia menemukan bahwa orang tua baru terlalu memerhatikan gizi dan suplementasi mikronutrien, serta melupakan latihan fisik dalam proses meningkatkan tinggi badan anak-anak mereka.
Khususnya dalam hal tinggi badan, penggunaan kalsium dan vitamin D dianggap umum. Namun, jika digunakan secara tidak tepat, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan konsekuensi.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium, tetapi tanpa mekanisme pengaturan, jumlah kalsium ini dapat hilang, tidak masuk ke tulang tetapi mengendap di jaringan lunak atau pembuluh darah, yang menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular setelah bertahun-tahun.
Sementara itu, vitamin K membantu mengangkut kalsium ke tempat yang tepat, yaitu tulang dan gigi, serta membuang kelebihan kalsium dari pembuluh darah dan jaringan lunak. Tanpa K2, kalsium tidak akan terdistribusi dengan baik, yang menyebabkan kalsifikasi vaskular, kalsifikasi jantung, dan berbagai masalah kesehatan serius.
Magnesium adalah mineral lain yang sangat penting namun sering diabaikan. Kekurangan magnesium merupakan salah satu penyebab utama krisis kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Magnesium membantu menyeimbangkan kalsium dalam tubuh dan berperan dalam lebih dari 80% metabolisme energi. Kekurangan magnesium tidak hanya membuat anak tumbuh lambat dan memiliki tinggi badan yang kurang, tetapi juga rentan terhadap obesitas akibat gangguan metabolisme.
Jika dilihat lebih luas, alasan mengapa anak-anak Vietnam, meskipun tinggi, masih memiliki rangka kecil, kepadatan tulang buruk, gigi bengkok atau struktur tubuh lemah adalah karena kekurangan vitamin dan mineral yang berkaitan dengan pertumbuhan seperti vitamin A, vitamin D, K2, magnesium dan asam amino esensial.
Tinggi badan terutama dipengaruhi oleh genetika, yang mencakup sekitar 70% pada orang Asia dan hingga 80% pada orang Eropa. Sisanya dipengaruhi oleh nutrisi, gaya hidup, olahraga, dan lingkungan.
Pada generasi berikutnya, ketika kondisi kehidupan, nutrisi, tidur, dan olahraga ditingkatkan, tinggi badan alami juga meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa genetika hanyalah faktor latar belakang, sementara nutrisi, gaya hidup, dan lingkungan tempat tinggal merupakan faktor-faktor yang menentukan kemampuan untuk mencapai tinggi badan optimal.
Oleh karena itu, para orang tua dapat sepenuhnya yakin bahwa jika mereka fokus pada pemenuhan kebutuhan mikronutrien secara tepat, dipadukan dengan olahraga, tidur yang cukup, dan pola hidup sehat, anak-anak mereka niscaya akan mencapai tinggi badan yang lebih tinggi dari generasi orang tua mereka.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/bac-si-tiet-lo-hoat-dong-de-thuc-hien-nhat-moi-ngay-giup-tre-tang-chieu-cao-20251028065101464.htm






Komentar (0)