Hadir dalam acara rapat di Jembatan DPRD Kabupaten/Kota tersebut, para pimpinan Partai Golongan Karya - Dewan Rakyat - DPRD Kabupaten/Kota; panitia pembangunan partai di lingkungan DPRD Kabupaten/Kota; Komite Front Tanah Air Vietnam dan organisasi-organisasi massa; pejabat dan pegawai negeri sipil di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, badan-badan dan satuan-satuan di lingkungan DPRD Kabupaten/Kota; wakil-wakil perusahaan dan koperasi yang ada di lingkungan DPRD Kabupaten/Kota.
Titik-titik jembatan antar kecamatan dan kota terdapat pimpinan Partai - Dewan Rakyat - Komite Rakyat kecamatan, pegawai negeri sipil yang terkait dengan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, kepala desa, ketua RT/RW, dan wakil rakyat di daerah.

Dalam konferensi tersebut, para delegasi diinformasikan oleh reporter mengenai isi dasar Undang-Undang Pertanahan 2024. Dengan demikian, Undang-Undang tersebut terdiri dari 16 bab dan 260 pasal; mengubah dan melengkapi 180/212 pasal dari Undang-Undang Pertanahan 2013 dan menambahkan 78 pasal baru. Undang-Undang Pertanahan 2024 memiliki poin-poin baru terkait isi kebijakan pertanahan untuk etnis minoritas; peraturan tentang perencanaan dan rencana tata guna lahan; alokasi lahan, sewa lahan, alih fungsi lahan; pemulihan lahan, kompensasi, dukungan pemukiman kembali; pembiayaan pertanahan, harga tanah; rezim tata guna lahan, hak dan kewajiban pengguna lahan, dll.
Khususnya, poin baru yang menjadi perhatian daerah dan masyarakat adalah pemulihan lahan untuk pembangunan sosial -ekonomi. Undang-Undang Pertanahan 2024 menetapkan 32 kasus spesifik pemulihan lahan oleh Negara dengan berbagai kriteria dan poin baru, yang menjamin demokrasi, objektivitas, keadilan, dan transparansi. Undang-Undang tersebut juga secara khusus menetapkan kompensasi, dukungan, dan pemukiman kembali ketika Negara mengambil alih lahan. Pada saat yang sama, prinsip-prinsip kompensasi perlu diubah dan dilengkapi untuk mendiversifikasi bentuk kompensasi. Khususnya, pengaturan kompensasi dengan lahan yang sama tujuannya dengan lahan yang diambil alih, atau dengan uang, lahan lain, atau perumahan.
Selain itu, Undang-Undang Pertanahan 2024 telah menghapus peraturan Pemerintah tentang kerangka harga tanah; menetapkan prinsip, dasar, dan metode penilaian tanah, serta menetapkan daftar harga tanah yang disusun setiap tahun. Dengan demikian, tercipta kondisi yang menguntungkan bagi daerah untuk memanfaatkan sumber daya lahan secara efektif bagi pembangunan sosial-ekonomi.
Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 telah disahkan oleh Majelis Nasional dengan banyak poin baru untuk melembagakan secara komprehensif pedoman dan kebijakan Partai, resolusi Majelis Nasional, dan pada saat yang sama menghilangkan hambatan yang ditimbulkan dari ringkasan praktis pelaksanaan Undang-Undang Pertanahan Tahun 2013 dan melegalkan peraturan yang telah terbukti sesuai, berkontribusi dalam membuka sumber daya tanah untuk pembangunan nasional.
Sumber
Komentar (0)