(Dan Tri) - Lontaran massa koronal menghantam Bumi, mengganggu medan magnet dan dengan cepat meningkat menjadi badai geomagnetik.
Observatorium Dinamika Surya milik NASA menangkap gambar badai ini pada tanggal 10 Oktober. Di sebelah kanan terlihat kilatan cahaya terang di titik awal badai (Gambar: NASA/SDO).
Pada 10 Oktober, sebuah lontaran massa koronal menghantam Bumi pukul 22.17 (waktu Vietnam). Badai magnetik superkuat tersebut mengganggu medan magnet Bumi dan dengan cepat menguat menjadi badai geomagnetik Kategori 4 (yang terkuat adalah Kategori 5) sekitar pukul 11.00 tanggal 11 Oktober.
Matahari saat ini berada pada tahap aktivitas maksimumnya dalam siklus 11 tahunnya. Ketika lontaran massa koronal memasuki magnetosfer Bumi, lontaran tersebut dapat memicu badai geomagnetik, menurut peringatan dari Pusat Prediksi Cuaca Antariksa AS (SWPC).
Badai ini terkadang mengganggu operasi satelit yang mengorbit Bumi dan berdampak negatif pada banyak sistem seperti sinyal radio dan navigasi GPS. Badai geomagnetik juga dapat melumpuhkan jaringan listrik.
Badai Halloween pada bulan Oktober 2023 menyebabkan sebagian wilayah Swedia padam total dan merusak infrastruktur kelistrikan Afrika Selatan.
Badai pada Mei 2024 memengaruhi sistem GPS di seluruh Midwest AS dan merusak beberapa gardu induk tegangan tinggi.
Juga selama badai ini, para ahli harus menyesuaikan kembali operasi sekitar 5.000 satelit karena badai tersebut menggembungkan ionosfer, menyebabkan satelit melambat dan menyimpang dari orbitnya.
Lontaran massa koronal dan badai geomagnetik yang menyertainya merupakan bagian alami dari siklus aktivitas Matahari.
Saat siklus ini mencapai puncaknya, Matahari berada pada kondisi paling aktif, letusan terjadi lebih sering, dan saat letusan mengarah ke Bumi, atmosfer kita menyerap sejumlah besar energi.
Akibatnya, banyak aktivitas di darat juga terpengaruh dalam berbagai tingkatan.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc-cong-nghe/bao-tu-gop-phan-huy-hoai-mat-dat-nhu-the-nao-20241011162029877.htm
Komentar (0)