Kehidupan Luar Biasa Ethel Caterham
Pada awal tahun 2025, Ethel Caterham resmi diakui sebagai orang tertua di dunia setelah wafatnya biarawati Brasil, Suster Inah Canabarro. Lahir pada 21 Agustus 1909 di Hampshire, Inggris, ia telah hidup melalui lebih dari satu abad perubahan yang pesat – dari dua perang dunia hingga ledakan teknologi, dari telepon putar hingga kecerdasan buatan (AI).
Hidup Nyonya Caterham penuh petualangan dan keberanian. Pada usia 18 tahun, tahun 1927, ia meninggalkan desanya di Hampshire untuk bekerja sebagai pengasuh anak di India – sebuah keputusan yang berani bagi seorang perempuan muda saat itu. Setelah tiga tahun di luar negeri, ia kembali ke Inggris dan menikah dengan Norman Caterham, seorang mayor tentara Inggris. Kehidupan mereka membawa mereka ke Hong Kong dan Gibraltar, tempat Ethel membuka tempat penitipan anak, mengajar bahasa Inggris dan kerajinan tangan kepada anak-anak setempat.
Pasangan itu akhirnya menetap kembali di Inggris, dan memiliki dua putri, Gem dan Anne, yang keduanya meninggal dunia. Suaminya, Norman, meninggal dunia pada tahun 1976. Namun, warisan Ethel tetap hidup melalui tiga cucu dan lima cicitnya. Umur panjang tampaknya merupakan warisan turun-temurun dalam keluarga: Kakaknya, Gladys Babilas, hidup hingga usia 104 tahun.

Rahasia umur panjang wanita berusia 116 tahun: Bukan olahraga, tapi menjaga ketenangan pikiran…
Rahasia umur panjang adalah menjaga ketenangan pikiran
Ketika ditanya tentang rahasia umur panjang, Ibu Ethel Caterham berkata: "Saya tidak pernah berdebat dengan siapa pun. Saya mendengarkan dan melakukan apa yang saya suka."
Berbeda dengan banyak centenarian yang berfokus pada diet ketat atau olahraga harian, Caterham menekankan pentingnya kesehatan mental. Ia percaya bahwa pikiran yang tenang dan hati yang gembira dapat memberikan dampak yang mendalam pada umur panjang.
Studi ilmiah telah menunjukkan peran penting kesehatan mental dalam umur panjang. Sebuah studi oleh Universitas Yale (2021) menemukan bahwa stres kronis mempercepat penuaan biologis, yang diukur dengan 'jam epigenetik', sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan mengurangi harapan hidup. Studi lain di Finlandia menyimpulkan bahwa stres berat dapat memperpendek harapan hidup sekitar 2,8 tahun, yang terkait dengan penyakit kardiovaskular, disfungsi kekebalan tubuh, dan penuaan dini. Sebaliknya, kemampuan untuk mengatur emosi membantu mengurangi efek berbahaya ini dan meningkatkan kualitas hidup.
Pendekatan Caterham terhadap kehidupan – tetap tenang di tengah kekacauan, mendengarkan perasaan batinnya, bersikap terbuka dan mudah beradaptasi – tidak hanya meningkatkan kebahagiaannya secara keseluruhan tetapi juga melindunginya dari stres yang tidak perlu.
Kehidupan keluarga dan warisan
Keluarga merupakan bagian penting dalam kehidupan Caterham. Meskipun kehilangan putri dan suaminya, ia tetap menjaga hubungan dekat dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Keluarganya yang penuh perhatian, penuh kasih, dan terhubung disebut sebagai salah satu faktor yang membantunya mempertahankan optimisme, yang pada gilirannya berkontribusi pada umur panjangnya yang luar biasa.
Selain itu, umur panjang saudara perempuannya, Gladys Babilas, dan riwayat hidup panjang anggota keluarga lainnya menunjukkan bahwa genetika juga berperan, tetapi jelas bahwa gaya hidup dan sikap mental merupakan faktor penentu umur panjangnya.
Saksikan sejarah dan perubahan dunia
Selama lebih dari satu abad, Ethel Caterham telah menyaksikan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya:
- Dua perang dunia.
- Enam raja Inggris dan 27 perdana menteri .
- Transisi dari surat tulisan tangan dan telepon dial-up ke telepon pintar, Internet, dan kecerdasan buatan.
- Pandemi COVID-19 di usia 111 tahun – tantangan kesehatan dan mental yang besar.
Hidupnya sungguh bagaikan "buku sejarah hidup". Mengalami dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini telah membentuk kemampuannya untuk tetap tenang, beradaptasi, dan mempertahankan kebahagiaan batin.
Filosofi hidup: Tenang, dengarkan dan berbahagialah
Filosofi hidup Caterham menekankan bahwa kebahagiaan dan kesehatan mental sama pentingnya dengan diet dan olahraga. Menghindari pertengkaran, mendengarkan diri sendiri, dan mengejar hal-hal yang Anda sukai dapat mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan berkontribusi pada umur panjang.
Pesan ini konsisten dengan banyak studi ilmiah tentang dampak stres dan emosi terhadap kesehatan. Orang yang mempertahankan sikap positif, tetap tenang di bawah tekanan, dan mengelola emosi cenderung hidup lebih lama dan lebih sehat.
Pelajaran dari 116 tahun kehidupan
Di dunia yang sibuk dan kompetitif saat ini, pesan Ethel Caterham tak lekang oleh waktu: Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kedamaian dan kebahagiaan batin adalah "ramuan" sejati untuk umur panjang.
Kehidupannya mengingatkan kita bahwa, di luar genetika dan gaya hidup sehat, pikiran yang damai dan hati yang gembira adalah kunci kehidupan yang panjang dan bahagia.
Pembaca diundang untuk melihat lebih lanjut:
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/bi-quyet-song-tho-cua-nguoi-phu-nu-116-tuoi-khong-phai-tap-the-duc-ma-la-169251112184051115.htm






Komentar (0)