Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan baru saja menerbitkan dokumen yang memandu pelaksanaan tugas-tugas pendidikan umum untuk tahun ajaran 2025-2026.
Secara spesifik, hal ini mengharuskan pemerintah daerah untuk mengarahkan lembaga pendidikan umum agar mengembangkan dan menerapkan rencana pendidikan sekolah yang sesuai dengan tenaga pengajar, fasilitas yang ada, dan peralatan pengajaran; serta menyelenggarakan pengajaran mata pelajaran dan kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan secara komprehensif kualitas, kemampuan, kesehatan fisik, estetika, dan keterampilan hidup siswa.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mendorong mobilisasi seniman, pengrajin, dan lain-lain, untuk berpartisipasi dalam pendidikan budaya dan seni bagi siswa di sekolah. (FOTO: TUAN MINH)
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga meminta daerah-daerah untuk mempertimbangkan secara komprehensif berbagai solusi untuk mengatasi kekurangan guru, seperti menerapkan kontrak mengajar, penugasan, peminjaman, transfer, dan pengaturan pengajaran antar sekolah; memastikan bahwa restrukturisasi sistem tidak mengganggu atau menyebabkan kekurangan guru, yang berdampak pada kualitas pendidikan.
Pastikan tersedianya guru yang cukup untuk menyelenggarakan pengajaran dan pembelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai dengan kurikulum pendidikan umum; atasi situasi penugasan dan penggunaan guru dengan cara yang tidak sesuai dengan spesialisasi pelatihan mereka.
Pada saat yang sama, kita perlu membangun mekanisme untuk memobilisasi sumber daya manusia yang berkualifikasi tinggi, termasuk pengrajin, seniman, atlet profesional, dan relawan asing, untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, terutama di bidang budaya, seni, olahraga , dan keterampilan hidup.
Para guru didorong untuk secara proaktif meninjau dan menyesuaikan materi pelajaran, topik, dan materi latihan dalam buku teks agar sesuai dengan realitas lokal, terutama dalam konteks perubahan batas administratif dan penerapan sistem pemerintahan lokal dua tingkat.
Secara proaktif memilih konten dan topik yang sesuai dari materi pendidikan lokal yang telah disetujui, mengatur penyesuaian, mengintegrasikannya, dan menggunakannya secara fleksibel sesuai dengan karakteristik budaya, sosial, dan geografis dari unit administrasi yang baru direorganisasi.
Lembaga pendidikan perlu membentuk kelompok profesi yang sesuai; secara bertahap meningkatkan kualitas tenaga pengajar, terutama guru bahasa asing dan guru yang mengajar program pendidikan terpadu, khususnya bahasa Inggris, dengan tujuan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berfokus pada pengawasan pelaksanaan program pendidikan umum; pengorganisasian pemilihan dan penggunaan buku teks dan publikasi referensi; pengelolaan bimbingan ekstrakurikuler; pengoperasian lembaga pendidikan umum swasta; dan pelaksanaan program pendidikan terpadu dan program pendidikan luar negeri...






Komentar (0)