Pada tanggal 2 Desember, media Thailand secara tak terduga mengutip sebuah unggahan Facebook oleh Rueangrith Suntisuk. Menurut direktur seni ini, rencana upacara pembukaan dan penutupan yang telah ia dan timnya rancang dengan susah payah selama 7 bulan tiba-tiba berubah hanya beberapa minggu sebelum SEA Games ke-33. Bapak Rueangrith Suntisuk mengatakan bahwa tim tersebut mengambil alih tugas tersebut pada bulan Maret, mendanai sendiri produksi model panggung, ide pertunjukan, dan menerima persetujuan awal. Namun, pada bulan Juli, karena masalah keamanan dan kurangnya anggaran, lokasi terpaksa dipindahkan dari Sanam Luang ke Stadion Rajamangala. Meskipun demikian, tim tetap berusaha menyesuaikan seluruh rencana.
Pada bulan September, setelah pemerintahan baru berkuasa, proses persetujuan mulai tersendat. Pada awal Oktober, Rueangrith Suntisuk menerima telepon yang mengabarkan bahwa tim SEA Games yang baru telah tiba untuk meninjau stadion, bekerja langsung dengan para pejabat senior. Setelah dua minggu penantian yang sia-sia, timnya terpaksa berhenti. Menurut Bapak Rueangrith Suntisuk, begitu kegiatannya dan timnya berhenti, semua orang "terkejut" dan bingung. Di saat yang sama, unggahan Bapak Rueangrith Suntisuk di Facebook juga mendapat banyak perhatian.
Menghadapi meningkatnya kekhawatiran publik Thailand terkait masalah ini, pada tanggal 3 Desember, Menteri MOST, Bapak Atthakorn Sirilatthayakorn, terpaksa angkat bicara mengenai insiden tersebut. Bapak Atthakorn Sirilatthayakorn menegaskan bahwa beliau tidak pernah mengetahui atau menandatangani kontrak dengan individu atau perusahaan mana pun sebagaimana dinyatakan dalam unggahan Facebook tersebut.

Menteri MOST mengatakan tidak pernah mengetahui atau menandatangani kontrak apa pun terkait upacara pembukaan dan penutupan SEA Games ke-33.
FOTO: Panitia Penyelenggara SEA GAMES 33
Bapak Atthakorn Sirilatthayakorn menyatakan: “Saya sendiri baru menjabat sejak 1 Oktober, mengingat anggaran penyelenggaraan SEA Games, khususnya anggaran upacara pembukaan dan penutupan, belum disetujui oleh Pemerintah. Anggaran untuk upacara pembukaan dan penutupan SEA Games ke-33 baru disetujui pada pertengahan Oktober, dengan total anggaran sebesar 450 juta baht (hampir 372 miliar VND). Oleh karena itu, mustahil untuk menandatangani atau melaksanakan kontrak apa pun sebelum tanggal tersebut.”
Selain pernyataan di atas, Menteri Atthakorn Sirilatthayakorn juga meminta agar pelapor memberikan bukti komunikasi apa pun dengan lembaga negara mana pun, karena MOTS "tidak pernah membentuk kelompok perekrutan atau melaksanakan pekerjaan terkait selama periode yang disebutkan di atas".

Panitia penyelenggara upacara pembukaan dan penutupan SEA Games ke-33 segera dibentuk.
FOTO: KHAOSOD
Panitia penyelenggara upacara pembukaan dan penutupan SEA Games ke-33 segera dibentuk.
Menurut Khaosod , pada sore hari tanggal 3 Desember, Otoritas Olahraga Thailand (SAT) mengadakan rapat darurat untuk membentuk Panitia Penyelenggara guna mengoordinasikan pekerjaan terkait upacara pembukaan dan penutupan SEA Games ke-33.
Tugas panitia meliputi enam tugas utama. Pertama, mengoordinasikan format upacara pembukaan dan penutupan serta penyalaan api suci agar selaras dengan tujuan SEA Games. Kedua, berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk memastikan pelaksanaan upacara pembukaan dan penutupan sesuai dengan gambaran umum acara. Ketiga, melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan. Keempat, menyiapkan tempat dan perlengkapan terkait. Kelima, memantau dan mengendalikan kegiatan selama kedua upacara tersebut. Keenam, melaporkan perkembangan permasalahan dan solusi yang telah dilakukan terhadap SAT,” jelas Khaosod .
Aroma mie Vietnam di jantung kota Bangkok | SEA Games 33
Saksikan SEA Games 33, berdampingan dengan Delegasi Olahraga Vietnam, selengkapnya diFPT Play, di: http://fptplay.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/bo-truong-thai-lan-phu-nhan-lien-quan-den-lum-xum-du-an-khai-mac-sea-games-185251204010838854.htm






Komentar (0)