Bapak Le Huu Nghia, Direktur Le Thanh Construction Trading Company Limited, mengatakan bahwa bisnis perumahan sosial selalu hanya berharap mencapai keuntungan rata-rata sekitar 7% per tahun. Namun, jika proses hukum berlarut-larut, biaya akan meningkat, yang menyebabkan kenaikan harga perumahan.
Secara spesifik, jika proyek membutuhkan waktu 5 tahun untuk direalisasikan, keuntungan yang dihasilkan perlu meningkat sebesar 35%. Oleh karena itu, ketika proses hukum berlangsung cepat dan hanya berlangsung selama 2 tahun, tingkat keuntungan mencapai sekitar 14%, biaya bisnis menurun, dan harga rumah akan turun.
Seminar Real Estat 2025 bertema “Jalan Menuju Dekade Pertumbuhan” diselenggarakan di Kota Ho Chi Minh pada 18 Desember. (Foto: Dai Viet)
Menurut Bapak Nghia, jika prosedur hukum disederhanakan dan prosedur yang tidak perlu dikurangi, bisnis akan menghemat banyak sumber daya. Harga perumahan akan "turun", pasokan akan meningkat, dan "kehausan" akan perumahan saat ini akan teratasi.
Berbagi pendapat dengan Bapak Nghia, Bapak Pham Dang Ho, Kepala Departemen Pengembangan Perumahan dan Pasar Real Estat (Departemen Konstruksi Kota Ho Chi Minh) mengatakan bahwa prosedur hukum merupakan hambatan utama bagi pasar real estat.
Baru-baru ini, Kota Ho Chi Minh telah menerapkan peraturan baru untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi para pelaku bisnis. Namun, penyelesaian prosedur hukum di berbagai proyek masih tertunda. Hal ini juga membuat banyak investor mengeluh dan putus asa.
Menurut Bapak Ho, pasar properti di Kota Ho Chi Minh telah pulih, tetapi kecepatan pemulihannya masih lambat. Untuk mengatasi hambatan bagi investor, Dinas Konstruksi Kota Ho Chi Minh mengusulkan solusi untuk mengintegrasikan prosedur investasi utama, menghindari berbagai penilaian dan tumpang tindih antar departemen dan cabang. Biasanya, persetujuan kebijakan dan persetujuan 1/500 diintegrasikan.
Departemen Konstruksi sedang membentuk kelompok kerja interdisipliner untuk melakukan penilaian terpusat guna mempercepat kemajuan proyek. Dalam waktu dekat, Departemen akan fokus pada penghapusan hambatan untuk segmen perumahan sosial, kemudian perumahan komersial. Baru-baru ini, Kota Ho Chi Minh telah menyetujui kebijakan tersebut untuk 17 proyek real estat, termasuk satu proyek perumahan sosial milik Perusahaan Le Thanh," ujar Bapak Ho.
Menurut Bapak Ho, pada tahun 2025, pasokan perumahan di Kota Ho Chi Minh tidak dapat langsung membaik karena dibutuhkan waktu dari saat persetujuan investasi hingga proyek tersebut layak dijual. Selain itu, proses persetujuan proyek masih harus melalui banyak peraturan perundang-undangan, sehingga prosesnya berlarut-larut.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)