Berlatih bernapas dengan bibir mengerucut, bernyanyi, meniup balon, dan berolahraga setiap hari dapat memperkuat otot-otot pernapasan, meningkatkan sistem pernapasan, dan dengan demikian mengurangi sleep apnea.
Apnea tidur adalah gangguan tidur yang melibatkan pernapasan. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.
Selain pengobatan, beberapa cara sederhana dapat mengurangi kondisi ini.
Bernyanyi sekali sehari: Bernyanyi dapat meningkatkan kontrol dan memperkuat otot serta jaringan lunak di tenggorokan. Ini mengurangi risiko sleep apnea, termasuk mendengkur. Anda dapat mencoba menyanyikan lagu favorit sekali sehari untuk melatih otot-otot tersebut.
Meniup balon: Meniup balon membutuhkan tarikan napas panjang, sekuat tenaga dalam sekali tarikan. Aktivitas ini dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membantu memperkuat otot-otot di mulut dan tenggorokan Anda. Cobalah meniup beberapa balon setiap hari untuk memperkuat otot-otot pernapasan Anda.
Penurunan berat badan: Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko utama apnea tidur. Penurunan berat badan melibatkan pengurangan jumlah kalori yang Anda konsumsi dan peningkatan jumlah kalori yang Anda bakar. Makan lebih sedikit dan lebih banyak bergerak dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Hal lain yang dapat membantu termasuk minum lebih banyak air, berolahraga secara teratur, dan mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi dan manis.
Pernapasan Bibir Mengerucut: Otot-otot di dalam dan sekitar mulut Anda juga berperan penting dalam pernapasan, jadi memperkuat otot-otot ini juga dapat membantu mengurangi sleep apnea. Mengerucutkan bibir Anda seolah-olah Anda akan meniup seruling, tahan selama 30 hingga 60 detik, lalu lepaskan. Ulangi latihan ini beberapa kali sehari.
Pernapasan bibir mengerucut membantu memperkuat otot-otot di dalam dan sekitar mulut, sehingga mengurangi sleep apnea. Foto: Freepik
Berolahraga setiap hari: Olahraga membantu Anda menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi paru-paru, dan memperkuat otot pernapasan. Penderita apnea tidur sebaiknya berolahraga sedang lima kali seminggu selama 30 menit.
Mulailah dengan latihan aerobik ringan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Kemudian, tingkatkan durasi dan intensitas latihan Anda seiring waktu. Beberapa latihan yoga juga dapat mengencangkan otot dan meningkatkan kemampuan Anda untuk mengontrol pernapasan.
Berhenti merokok : Merokok berbahaya bagi paru-paru dan berkontribusi terhadap masalah kesehatan seperti kanker, emfisema, tekanan darah tinggi, dan sleep apnea. Berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko atau gejala Anda.
Batasi alkohol: Alkohol menekan sistem saraf, mengganggu pernapasan normal, dan berpotensi menyebabkan apnea tidur. Minuman non-alkohol seperti air soda, jus buah, dan teh herbal bermanfaat. Teh herbal seperti kamomil juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
Tidur miring: Tidur miring, alih-alih telentang atau tengkurap, dapat membantu mengurangi dengkuran dan masalah pernapasan. Tidur miring tidak akan menyembuhkan sleep apnea, tetapi dapat membantu mengurangi frekuensinya. Gunakan bantal atau ganjal beberapa bantal di belakang punggung Anda agar tidak berguling-guling di malam hari.
Hindari obat-obatan tertentu: Obat-obatan tertentu dapat memperparah sleep apnea. Obat-obatan ini termasuk obat penenang dan beberapa antidepresan. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan Anda dan pertimbangkan untuk beralih ke obat lain jika Anda mengalami efek samping ini.
Pertahankan jadwal tidur yang teratur: Usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Misalnya, tidurlah pukul 22.00 dan bangun pukul 07.00 agar tidur Anda cukup dan lebih baik.
Jangan makan sekitar dua jam sebelum tidur: Makan terlalu banyak sebelum tidur meningkatkan risiko gangguan tidur. Sebaiknya jangan makan 2-3 jam sebelum tidur.
Bao Bao (Menurut Wikihow )
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit pernapasan di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)