Komitmen Samsung di Vietnam terlihat dari kisah membawa bahasa Vietnam ke Galaxy AI

Kebanggaan Vietnam

Pada 18 Januari, Samsung membuka era baru perangkat seluler dengan membekali serangkaian fitur Galaxy AI pada lini produk Galaxy S24. Tepuk tangan meriah tak henti-hentinya di auditorium Unpacked 2024 ketika Bapak Drew Blackard, Kepala Manajemen Produk, Samsung Electronics America, mendemonstrasikan fitur terjemahan langsung pada perangkat tersebut. Di Hanoi , Tran Tuan Minh, Kepala Tim Riset Bahasa AI, dan tim teknisi di Pusat Penelitian dan Pengembangan (SRV) Samsung Vietnam, juga dengan antusias mengikuti setiap perkembangan acara tersebut. Dinh Thang dan rekan-rekannya dengan antusias menunggu pengumuman tonggak sejarah yang membanggakan.

"Semua orang terkesima ketika Drew Blackard memperkenalkan bahasa pertama yang didukung oleh terjemahan GenAI di Galaxy S24. Bahasa Vietnam tampil di panggung dengan 12 bahasa pertama yang didukung oleh fitur ini. Suasana bangga menyelimuti seluruh pusat," ujar Tuan Minh.

Drew Blackard mengumumkan bahasa pertama di dunia yang didukung oleh Galaxy AI di Unpacked 2024, termasuk bahasa Vietnam

Menurut insinyur Litbang Samsung, pengakuan atas kontribusi masyarakat Vietnam bukan hanya sebuah kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan nasional karena bahasa Vietnam menjadi kelompok bahasa utama yang diprioritaskan untuk pengembangan produk unggulan Samsung. "Artinya, pengguna Vietnam akan menjadi pelanggan pertama yang merasakan teknologi terbaru dalam bahasa ibu mereka, dan akan mendapatkan dukungan yang luar biasa, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga pekerjaan," ujar Tuan Minh.

Empat bulan balapan

Menurut Bapak Tran Tuan Minh, sebelumnya, ketika sebuah fitur baru dikembangkan di pusat-pusat penelitian, bahasa Vietnam seringkali tidak diprioritaskan untuk dikembangkan. Namun, sejak Pusat Litbang Hanoi beroperasi, peran para insinyur Vietnam telah banyak berubah. Proyek untuk memasukkan bahasa Vietnam ke dalam fitur-fitur GenAI sejak peluncuran pertama merupakan sumber kebanggaan sekaligus tantangan bagi tim insinyur Vietnam. Biasanya, para insinyur membutuhkan setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun untuk mengembangkan AI berbahasa besar, tetapi tim insinyur SRV berhasil melakukannya hanya dalam 4 bulan sebelum Galaxy Unpacked 2024.

"Tantangannya sangat besar. Selama 4 bulan, kami terus terbang bolak-balik antara Vietnam dan pusat-pusat Litbang di Korea dan India untuk bekerja sama dengan para insinyur dalam membangun set data Vietnam dengan teks yang sesuai untuk 'mengajari AI' berbicara dan memahami bahasa Vietnam," ujar Tuan Minh.

Insinyur Tran Tuan Minh dan tim insinyurnya mengimplementasikan proyek AI.

Mereka yang berkecimpung di bidang AI memahami bahwa tantangan terbesar bagi para insinyur adalah keterbatasan data untuk pengajaran AI dalam bahasa Vietnam dibandingkan dengan bahasa Inggris atau bahasa populer lainnya. Kualitas input juga sangat terbatas karena AI masih merupakan bidang baru di Vietnam. Kurangnya data mentah dan kualitas yang rendah akan berdampak langsung pada akurasi keluaran AI. Oleh karena itu, sebelum memulai "mengajarkan AI berbicara bahasa Vietnam", Tuan Minh dan rekan-rekannya menganalisis data yang ada, mengidentifikasi "kekurangan" yang perlu diperbaiki. Misalnya, terjemahan bahasa Inggris berkualitas rendah akan diproses ulang untuk memastikan kualitas terbaik.

Setelah menyelesaikan input untuk modul penerjemahan, kami terus menemukan tantangan lain dalam bahasa Vietnam, yaitu sifat dialeknya yang sangat berbeda, dengan karakteristik setiap daerah yang sangat berbeda. Selain itu, proses pelatihan AI dan bekerja sama dengan para ahli bahasa membuat para insinyur SRV menyadari masalah besar lainnya: Bahasa Vietnam dalam kehidupan sehari-hari telah banyak berubah dibandingkan dengan gudang data yang diperbarui sebelumnya. Dengan kata lain, bahasa gaul GenZ, pengguna internet, nama-nama film, selebritas, dan acara internasional diperbarui oleh anak muda setiap hari. Oleh karena itu, tim Litbang juga harus memperbarui data ini untuk AI.

Pada saat yang sama, para insinyur penguji juga harus terjun ke lingkungan nyata untuk menguji performa AI di berbagai kondisi. Insinyur SRV terkadang pergi ke Danau Hoan Kiem, naik bus, pergi ke kedai kopi... untuk menguji di lingkungan nyata, memastikan GenAI dapat beroperasi paling akurat di segala kondisi.

Insinyur Tran Tuan Minh dan tim teknik secara teratur bertemu untuk berdiskusi selama pelaksanaan proyek.

Proses membawa produk baru dari laboratorium riset ke tangan pengguna akhir selalu harus melalui tahap penting: pengujian. "Meskipun SRV adalah pusat pengujian perangkat jaringan terbesar di luar Korea, kami menghadapi tantangan besar karena para teknisi penguji SRV saat itu belum banyak memahami AI," kenang Tuan Minh. Dalam waktu 4 bulan, SRV menerima teknologi dan pengalaman dalam pengujian AI dari para teknisi Korea. Semua orang belajar sambil bekerja dan berpacu dengan waktu untuk menghadirkan teknologi Vietnam ke Galaxy AI tepat waktu untuk acara Unpacked. Menurut Tuan Minh, dari nol dalam pengujian AI, para teknisi Vietnam kini tidak hanya menguji semua fitur di Galaxy AI, tetapi juga mentransfer teknologi, proses pengujian, dan pengalaman kepada para teknisi di kawasan Asia Tenggara.

Filosofi bisnis dan komitmen jangka panjang Samsung di Vietnam

Kisah-kisah di atas menunjukkan komitmen dan tindakan praktis Samsung di Vietnam. Samsung tidak hanya berupaya menjadikan bahasa Vietnam sebagai salah satu dari 13 bahasa pertama yang didukung di Galaxy AI, tetapi juga berupaya mentransfer teknologi terbaru dan termodern kepada para insinyur Vietnam. Hal ini menepati janjinya kepada Pemerintah Vietnam ketika bertekad menjadikan Vietnam melampaui perannya sebagai basis produksi dan menjadi basis strategis Litbang Samsung secara global.

Tinjauan Umum Pusat Litbang Samsung Vietnam

Sejak awal berdirinya, Pusat Penelitian dan Pengembangan telah mempertahankan filosofi bisnis Samsung bahwa perkembangan perusahaan selalu sejalan dengan perkembangan masyarakat secara umum. SRV memberikan perhatian khusus pada kerja sama dengan universitas untuk menarik talenta lokal dan mendampingi perkembangan teknologi informasi di Vietnam. Dari kerja sama di bidang perangkat lunak, Samsung Vietnam telah memperluas kerja sama ke bidang perangkat keras dan kursus-kursus terkait teknologi baru seperti AI, Big Data, IoT, dll.

Bapak Choi Joo Ho, Direktur Utama Samsung Vietnam Complex, berkomentar bahwa fitur-fitur baru pada Samsung Galaxy AI hari ini merupakan kontribusi besar dari para insinyur Vietnam. Mulai dari upaya menjadikan bahasa Vietnam sebagai salah satu bahasa pertama yang didukung oleh fitur GenAI hingga para insinyur Vietnam yang meneliti dan mentransfer teknologi terbaru kepada para insinyur di kawasan ini, SRV menunjukkan hasil manis dari pengembangan bakat selama lebih dari 20 tahun kehadiran Samsung di Vietnam. Hal ini bukan hanya komitmen Samsung kepada pengguna Vietnam, tetapi juga kontribusi penting dalam transfer teknologi dan pelatihan bakat, menjadikan Vietnam salah satu basis penting di kawasan dan dunia.

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/cam-ket-cua-samsung-tai-viet-nam-nhin-tu-cau-chuyen-dua-tieng-viet-len-galaxy-ai-185240412193124931.htm