Dini hari ini (15 Januari), ratusan polisi dan penyidik Korea Selatan memasuki kediaman presiden Yoon Suk Yeol, dalam upaya kedua untuk menangkap pemimpin yang dimakzulkan karena memberlakukan darurat militer bulan lalu.
Sejumlah besar petugas polisi dan penyidik memasuki gerbang utama kediaman Presiden Yoon Suk Yeol pada pagi hari tanggal 15 Januari.
Pelaksana Tugas Presiden Choi Sang-mok mengumumkan bahwa pelaksanaan surat perintah penangkapan terhadap presiden yang dimakzulkan telah dilakukan, dan menambahkan bahwa ini adalah saat yang krusial untuk menjaga ketertiban dan supremasi hukum di Korea Selatan.
Setelah bentrok dengan pasukan keamanan yang memblokir gerbang utama, polisi menggunakan tangga untuk memasuki kediaman Presiden Yoon Suk Yeol, menurut AFP.
Yonhap juga melaporkan bentrokan antara petugas keamanan dan pasukan polisi, dengan terjadi aksi dorong-mendorong di antara kedua pihak.
Rekaman televisi selanjutnya menunjukkan sekitar 20 orang, yang diyakini sebagai penyelidik dan petugas polisi, menggunakan tangga untuk memanjat pagar dan memasuki kediaman presiden.
Setelah masuk ke dalam, mereka melewati "penghalang kedua" berupa deretan bus yang memblokir jalan. Setidaknya satu orang terluka dalam bentrokan yang terjadi kemudian.
Para pengacara Tuan Yoon terlihat berdiri di luar gerbang rumah mewah itu, memprotes surat perintah penangkapan tersebut.
Sumber: https://thanhnien.vn/canh-sat-han-quoc-tien-vao-dinh-thu-bat-tong-thong-yoon-suk-yeol-185250115062144183.htm






Komentar (0)