SGGPO
Saat berlabuh di pelabuhan Nam Du, distrik Kien Hai (provinsi Kien Giang ), 3 nelayan memutuskan untuk memancing ikan buntal sebagai camilan. Akibatnya, 1 orang meninggal dunia akibat keracunan, dan 2 lainnya dirawat di rumah sakit.
Dua pasien keracunan ikan buntal berhasil diselamatkan tepat waktu dan kini telah melewati masa kritis dan berangsur pulih. Foto: Kontributor |
Pada sore hari tanggal 21 Agustus, Dokter Huynh Trong Tam, Kepala Departemen Perencanaan Umum Rumah Sakit Umum Provinsi Kien Giang, mengatakan bahwa dua orang yang dirawat di rumah sakit karena keracunan ikan buntal telah pulih.
Sebelumnya, pada siang hari tanggal 20 Juli, Departemen Perawatan Intensif dan Antiracun Rumah Sakit Umum Kien Giang menerima dua nelayan dalam kondisi kejang-kejang, mati rasa di lidah, mati rasa di kaki, sakit kepala, dan kelelahan. Setelah memeriksa riwayat kesehatan mereka, diketahui bahwa kedua pasien ini dan seorang lainnya telah mengonsumsi ikan buntal. Setelah mengonsumsi ikan buntal, satu orang meninggal dunia.
Dokter Tam menambahkan bahwa untuk menyingkirkan kemungkinan keracunan etanol (alkohol dalam anggur), rumah sakit telah melakukan konsultasi menyeluruh dan menentukan bahwa kedua pasien memiliki tanda-tanda khas keracunan ikan buntal.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang tidak diketahui asalnya atau yang beracun. Faktanya, banyak nelayan masih rutin mengonsumsi ikan buntal sebagai makanan dan camilan. Namun, tingkat toksisitas ikan buntal terus berubah seiring musim dan siklus reproduksi, sehingga sulit untuk mengetahui apakah ikan buntal beracun atau tidak.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)