Setelah 5 tahun bekerja "penuh tekanan", CEO HSBC Noel Quinn tiba-tiba mengundurkan diri untuk menyeimbangkan hidupnya dan mengejar investasi.
"Setelah lima tahun yang penuh tekanan, sekaranglah saat yang tepat bagi saya untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan saya dengan lebih baik. Saya berencana untuk mengejar karier di bidang investasi di masa depan," ujar Quinn.
Dewan direksi HSBC telah mengumumkan dimulainya pencarian resmi untuk pengganti, dengan mempertimbangkan kandidat internal dan eksternal. Ini akan menjadi pencarian CEO ketiga di bawah kepemimpinan Ketua HSBC Mark Tucker, yang telah memimpin bank sejak Oktober 2017. Menurut Reuters , Direktur Keuangan Georges Elhedery kemungkinan besar akan menjadi kandidat internal terdepan untuk posisi CEO tersebut.
CEO HSBC Noel Quinn berbicara di Global Financial Leaders Investment Summit di Hong Kong pada 7 November 2023. Foto: Reuters
Untuk memastikan transisi yang lancar dan teratur, Tn. Quinn setuju untuk melanjutkan perannya setelah memberikan pemberitahuan pengunduran diri selama 12 bulan, hingga penggantinya ditunjuk.
Noel Quinn memulai karier keuangannya di Midland Bank (Inggris) pada tahun 1987, yang kemudian diakuisisi oleh HSBC pada tahun 1992. Ia diangkat menjadi kepala eksekutif pada Maret 2020, setelah menjabat sebagai kepala eksekutif sementara menyusul pemecatan mendadak pendahulunya.
Quinn berperan penting dalam menghadapi tantangan pandemi dan meningkatnya ketegangan geopolitik yang membebani pasar utama HSBC, Tiongkok. Selama lima tahun kepemimpinannya, ia ditugaskan untuk meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham, yang ia upayakan dengan mengurangi operasi di pasar yang kurang menguntungkan, mengurangi lapangan kerja, dan mempercepat peralihan strategis ke Asia.
Akibatnya, saham HSBC telah naik sekitar 30% selama masa jabatannya. HSBC melaporkan laba sebelum pajak sebesar $12,7 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, turun dari $12,9 miliar pada periode yang sama di tahun 2023, karena perusahaan berjuang menghadapi kenaikan biaya akibat ekspansi di Asia dan tekanan inflasi. Namun, hasil tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar $12,6 miliar.
Phien An ( menurut Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)