Karyawan Hygiene Premium menyemprotkan insektisida untuk membunuh kutu kasur di daerah L'Hay-les-Roses di selatan Paris pada tanggal 29 September.
CNN melaporkan pada tanggal 30 September bahwa pemerintah Prancis mengumumkan akan mengambil tindakan untuk "menenangkan dan melindungi" masyarakat, menyusul peningkatan luas serangan kutu kasur di Paris.
Menteri Transportasi Clement Beaune mengatakan ia akan mengarahkan operator transportasi untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap serangga penghisap darah tersebut.
Pernyataan itu muncul setelah banyak seruan dari pejabat Paris dan serikat pekerja, menyusul munculnya video kutu kasur di transportasi umum dan tempat-tempat lain seperti bioskop di media sosial.
Radio LCI melaporkan pada tanggal 29 September bahwa Wakil Walikota Paris, Emmanuel Gregoire, mengatakan bahwa wabah kutu kasur telah meluas. "Anda harus memahami bahwa pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang aman. Jelas, ada faktor risiko, tetapi pada kenyataannya, Anda bisa terkena kutu kasur di mana saja dan membawanya pulang," ia memperingatkan.
Tiga tahun lalu, pemerintah Prancis meluncurkan kampanye melawan kutu kasur, termasuk membuat situs web khusus dan saluran telepon khusus untuk melaporkan insiden, setelah serangga tersebut muncul di banyak tempat.
Namun, Gregoire mengatakan bahwa meskipun rencana tersebut telah diterapkan, sekitar 3,6 juta orang masih memasuki Paris setiap hari, dan kutu kasur akan tetap ada di pinggiran kota.
Johanna Fite, seorang ahli di Badan Nasional Prancis untuk Keamanan Pangan, Lingkungan dan Higiene Kerja (Anses), mengatakan bahwa serangan kutu kasur adalah "fenomena yang terjadi di Prancis dan hampir di seluruh dunia ."
"Alasan utamanya adalah pergerakan orang, para pelancong , dan mereka yang tinggal untuk jangka pendek yang membawa kembali kutu kasur di dalam koper mereka," analisisnya, menambahkan bahwa semakin banyak kutu kasur yang menjadi resisten terhadap insektisida.
"Kami mengamati peningkatan jumlah populasi kutu daun yang mengembangkan resistensi terhadap pestisida, jadi tidak ada obat mujarab untuk membasmi mereka," kata pakar tersebut.
Namun, wakil walikota Paris memperingatkan agar tidak terlalu khawatir tentang masalah ini, seraya mencatat bahwa "semakin banyak warga Paris yang beralih ke layanan informasi balai kota untuk mendapatkan informasi tentang kutu kasur."
Olimpiade Paris terlihat mewah berkat sponsor dari raksasa merek mewah LVMH.
Laporan tentang kutu kasur muncul saat Paris bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, tetapi pejabat kota mengatakan serangga tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi acara mendatang, menyatakan bahwa "kutu kasur sudah ada sebelumnya dan akan terus ada setelahnya," dan bahwa acara tersebut merupakan kesempatan bagi semua orang untuk bekerja sama mengatasi masalah tersebut.
Tautan sumber






Komentar (0)