Pada pagi hari tanggal 13 November, atas izin Perdana Menteri, Menteri Perhubungan Nguyen Van Thang menyerahkan dokumen yang menyetujui kebijakan investasi untuk proyek kereta api cepat Utara-Selatan.
Terkait tujuan investasi proyek, Menteri Nguyen Van Thang menyampaikan bahwa pembangunan kereta api cepat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, memberikan kontribusi terhadap restrukturisasi pangsa pasar transportasi pada koridor Utara-Selatan secara optimal dan berkelanjutan, menciptakan landasan dan pendorong pembangunan sosial ekonomi, serta menjamin pertahanan dan keamanan nasional.
Jalur kereta api ini bermula di Hanoi (Stasiun Ngoc Hoi) dan berakhir di Kota Ho Chi Minh (Stasiun Thu Thiem), melewati 20 provinsi dan kota; panjang jalurnya sekitar 1.541 km. Jalur kereta api ganda baru ini dibangun, dengan lebar rel 1.435 mm, berlistrik, dirancang dengan kecepatan 350 km/jam, dan daya angkut 22,5 ton/poros; mengangkut penumpang, memenuhi persyaratan dwiguna untuk pertahanan dan keamanan nasional, serta dapat mengangkut barang bila diperlukan.
Mengenai teknologi, Bapak Nguyen Van Thang mengatakan bahwa kereta api ini beroperasi di atas rel, menggunakan teknologi sistem tenaga terdistribusi untuk kereta penumpang dan sistem tenaga terpusat untuk kereta barang. Penerapan standar teknis memastikan kecepatan desain 350 km/jam.
Menteri Perhubungan juga menekankan bahwa rute proyek telah dikaji dan dipilih "sependek mungkin", memastikan kesesuaian dengan perencanaan sektor nasional, perencanaan regional, dan perencanaan daerah. Pada saat yang sama, perlu untuk membatasi akses ke kawasan yang sensitif terhadap lingkungan, situs peninggalan bersejarah, tempat wisata, dan lahan pertahanan; mengurangi volume pembukaan lahan, menghindari kawasan padat penduduk; memastikan konektivitas antara koridor Timur-Barat dan jalur kereta api internasional. Total kebutuhan lahan proyek ini sekitar 10.827 hektar, dengan populasi yang telah direlokasi sekitar 120.836 jiwa.
Berdasarkan usulan Pemerintah, total investasi awal sekitar 1.713.548 miliar VND (sekitar 67,34 miliar dolar AS). Anggaran negara diharapkan akan dialokasikan dalam rencana investasi publik jangka menengah untuk menyelesaikan proyek ini pada tahun 2035, dengan alokasi modal selama sekitar 12 tahun (dari tahun 2025 hingga 2037), dengan rata-rata sekitar 5,6 miliar dolar AS per tahun, setara dengan sekitar 1,3% PDB pada tahun 2023, dan sekitar 1% PDB pada tahun 2027 (saat proyek dimulai). "Proses implementasi akan memobilisasi beragam sumber modal legal untuk investasi," ujar Menteri Nguyen Van Thang.
Komentar (0)