
Di bursa Tokyo (Jepang), indeks Nikkei 225 naik 0,2% menjadi 50.581,94 poin. Sementara itu, di Tiongkok, indeks Shanghai Composite di bursa Shanghai naik 0,5% menjadi 3.924,08 poin, dan indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 1,2% menjadi 25.765,36 poin.
Pasar saham Seoul menguat sementara saham Sydney, Singapura, Mumbai, dan Bangkok melemah. Saham Wellington stagnan.
Pasar hampir yakin bahwa Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga setelah serangkaian komentar dari pembuat kebijakan utama dan data yang menunjukkan berlanjutnya pelemahan di pasar tenaga kerja AS.
Namun, angka inflasi terbaru menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikan harga dan keyakinan konsumen memudar, meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed mungkin tidak punya banyak ruang lagi untuk melakukan pemangkasan lebih lanjut.
Data terbaru mengenai indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk September 2025, ukuran inflasi yang disukai The Fed, menunjukkan kenaikan tipis dibandingkan Agustus 2025. Data tersebut tidak banyak mengubah proyeksi suku bunga, tetapi menunjukkan inflasi tetap tinggi relatif terhadap target para pejabat.
Ekonom di Bank of America (BofA) mengatakan periode tenang, tanpa komentar dari anggota The Fed, akan berakhir pada 11 Desember. BofA menyatakan bahwa setelah menyelesaikan masalah yang tertunda akibat penutupan pemerintah, akan ada beberapa laporan penting yang dirilis antara keputusan The Fed pada 10 Desember dan pertemuan berikutnya pada Januari 2026. Laporan-laporan ini mencakup tiga laporan penggajian non-pertanian, dua laporan pengangguran, dua laporan inflasi, dan angka penjualan ritel untuk Oktober, November, dan kemungkinan Desember 2025.
Pasar bereaksi ringan terhadap data yang menunjukkan ekspor Tiongkok meningkat lebih dari perkiraan pada bulan November, mendorong surplus perdagangannya melampaui $1 triliun untuk pertama kalinya. Lonjakan ini terjadi meskipun terjadi penurunan tajam ekspor ke AS pada bulan November, sementara impor yang lebih lemah dari perkiraan menyoroti tantangan yang dihadapi Tiongkok dalam upayanya untuk merangsang konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
Di pasar Vietnam, Indeks VN meningkat sebesar 12,42 poin (0,71%) menjadi 1.753,74 poin, sementara Indeks HNX menurun sebesar 1,97 poin (0,76%) menjadi 258,68 poin.
Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/cho-tin-tu-fed-chung-khoan-chau-a-bien-dong-trai-chieu-20251208170416170.htm










Komentar (0)