Usulan pertandingan tahun ini – “ Kompetisi pelajar yang kompetitif harus diakhiri” – menyentuh salah satu isu terhangat dalam pendidikan modern: tekanan untuk berprestasi dan makna sebenarnya dari belajar.
Kedua tim memasuki perdebatan tidak hanya dengan pengetahuan, tetapi juga dengan sikap yang jelas: siswa memiliki hak untuk berdialog, berdebat, dan menyuarakan suara generasi mereka.

Kontestan Ngoc Minh dari pihak pendukung petisi (Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Hong Phong, Kota Ho Chi Minh) membuka dengan presentasi yang emosional: "Pendidikan seharusnya bukan perlombaan di mana setiap kegagalan membuat siswa merasa rendah diri." Argumen tentang "persaingan ekstrem yang merusak kesehatan mental, ketimpangan kesempatan belajar, dan motivasi jangka pendek akibat tekanan ujian", yang bertentangan dengan semangat program Pendidikan Umum yang baru dan tujuan pengembangan kapasitas siswa, disampaikan dengan jelas oleh tim pendukung. Referensi tim terhadap Resolusi 71 pemerintah tentang terobosan pendidikan dan pelatihan membuat para juri langsung "suka" dan setuju.


Di sisi lain, tim lawan dari Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Quy Don (Gia Lai) memilih bantahan yang tajam dan mendalam: "Kompetisi bukan untuk menyingkirkan, melainkan untuk menunjukkan kemampuan sejati setiap orang." Tim tersebut menegaskan bahwa "kompetisi adalah wadah untuk melatih keterampilan manajemen tekanan, keterampilan kerja sama tim, dan motivasi siswa untuk mengatasi masalah mereka sendiri." Contoh-contoh dari Sekolah Remaja itu sendiri, dari kompetisi siswa berprestasi, atau beasiswa internasional membantu argumen tim menjadi lebih meyakinkan dan lebih dekat.

Ketegangan hingga menit terakhir
Seiring berjalannya pertandingan, kedua tim bermain lebih baik dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. Tim pendukung memaksa tim lawan untuk menghadapi pertanyaan: "Jika tidak ada lagi kompetisi, apakah siswa akan kehilangan motivasi belajar?" , sementara tim lawan membalas dengan: "Jika kita belajar hanya untuk hadiah, siapa yang kita bina?"
Hasilnya, Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Quy Don (Gia Lai) berhasil meraih kemenangan akhir - namun yang paling berkesan bukanlah trofinya, melainkan keberanian generasi Gen Z: percaya diri, tahu cara berdebat, tahu cara mendengarkan, dan berani berbicara tentang pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri.

Teen School adalah kompetisi debat untuk siswa SMA yang diproduksi oleh VTV7 - Vietnam Television dan British University Vietnam (BUV). Di tahun 2025, Teen School terus mengukuhkan posisinya sebagai arena bermain edukasi yang kreatif, di mana siswa "belajar memahami" alih-alih "belajar menghafal". Musim tahun ini menandai sebuah langkah maju dengan sistem debat yang mendalam, interaksi langsung dengan penonton, dan beasiswa 75% (senilai 750 juta VND) untuk setiap anggota dari British University Vietnam (BUV) bagi tim Juara - sebuah bukti komitmen untuk membina generasi muda yang berani, percaya diri, bersemangat belajar, dan gigih untuk maju.
Sumber: https://tienphong.vn/chung-ket-truong-teen-2025-gen-z-ban-linh-dam-phan-bien-va-doi-thoai-post1786524.tpo
Komentar (0)