Berdiet untuk menurunkan berat badan itu baik, tetapi perlu dilakukan dengan benar, terutama setelah Tahun Baru Imlek. Menerapkan rencana diet yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan, menurut situs web Amerika Eating Well .
Untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan, para ahli merekomendasikan untuk menerapkan pola makan seimbang yang dikombinasikan dengan olahraga teratur, alih-alih diet ketat.
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan untuk berdiet setelah Tết (Tahun Baru Imlek) adalah hal itu dapat mengejutkan tubuh. Ini karena banyak orang makan dan minum dengan sangat bebas selama Tết. Oleh karena itu, tiba-tiba menerapkan diet rendah kalori, atau bahkan sepenuhnya menghilangkan makanan kaya karbohidrat, setelah Tết dapat menyebabkan syok dan bahkan menggagalkan rencana diet.
Kebiasaan makan yang tidak terkontrol setelahnya dapat menyebabkan penambahan berat badan kembali. Selain itu, menerapkan diet pasca-Tet memerlukan pembatasan makanan tertentu dan pengurangan asupan kalori secara signifikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh.
Ketika Anda membatasi asupan kalori secara berlebihan, tubuh Anda akan beralih ke mode bertahan hidup dan memperlambat metabolisme untuk membatasi pengeluaran energi. Hal ini akan membuat penurunan berat badan lebih sulit dalam jangka panjang.
Alih-alih langsung memulai diet setelah Tahun Baru Imlek, orang-orang sebaiknya fokus membangun kebiasaan sehat secara bertahap. Para ahli merekomendasikan untuk memulai dengan memasukkan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan daging kaya protein ke dalam makanan, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur. Hal ini diperlukan karena memberi Anda waktu untuk menyesuaikan diri dan membangun kembali keseimbangan sebelum melakukan perubahan diet besar apa pun.
Hal penting yang perlu diingat adalah penurunan berat badan yang berkelanjutan dicapai melalui penyesuaian jangka panjang dan menjaga kebiasaan sehat seperti makan dan berolahraga, bukan melalui diet ketat dalam jangka pendek, menurut Eating Well.
Tautan sumber






Komentar (0)