| Bapak Nguyen Thanh Minh (kanan sampul) berbagi pengalamannya tentang model budidaya kakao yang efektif. Foto: An Nhon |
Khususnya, ia sangat peka dalam mengkonversi struktur tanaman dan ternak secara tepat, sehingga menghasilkan efisiensi ekonomi yang tinggi, dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
Sensitif terhadap konversi tanaman
Bersama staf Asosiasi Veteran Komune An Vien, kami mengunjungi model ekonomi efektif keluarga Bapak Nguyen Thanh Minh. Beliau saat ini sedang menerapkan 3 model ekonomi, antara lain: menanam kebun kakao seluas 8.000 m², kebun jeruk bali hijau seluas lebih dari 5.000 m², dan berinvestasi dalam 300 kotak madu lebah. Berkat investasi yang cermat dan tekun, model-model tersebut telah mencapai efisiensi ekonomi yang tinggi, menghasilkan pendapatan yang baik bagi keluarganya.
Diketahui bahwa dulu, Bapak Minh memilih model budidaya kopi di kebun seluas 1,7 hektar. Namun, ketika harga kopi "jatuh" tajam, beliau dengan berani beralih ke budidaya pohon karet dan menjadi pelopor dalam menerapkan model baru ini di tingkat lokal. Lateks karet telah lama dianggap sebagai "emas putih", dengan nilai ekonomi yang sangat tinggi, dan kepekaannya untuk berganti tanaman secara tepat waktu telah membantu keluarga Bapak Minh memiliki sumber pendapatan yang sangat besar.
Setelah membudidayakan karet selama kurang lebih 15 tahun, pasar lateks karet mulai berfluktuasi, yang menyebabkan bisnis menjadi tidak efektif. Bapak Minh meneliti dan berinvestasi dalam model budidaya rebung, dan metode ini memberikan penghasilan tetap bagi keluarganya. Namun, budidaya rebung hanya bertahan sebentar dan kemudian harus dihentikan karena banyak orang yang terburu-buru mengerjakan model tersebut, menyebabkan pasokan melebihi permintaan, dan pasar konsumsi produk menjadi tidak stabil.
Pada tahun 2020, Bapak Minh telah menebang kebun bambu untuk dikonversi menjadi kebun kakao dan jeruk bali hijau (8.000 m² kakao dan 5.000 m² jeruk bali hijau). Saat ini, kakao dan jeruk bali hijau telah menjadi tanaman utama, yang mendatangkan sumber pendapatan yang besar bagi keluarganya. Alih-alih membiarkan lahan tersebut terbengkalai, beliau memanfaatkan sisa lahan di kebun untuk menanam beberapa pohon buah lain guna menambah pendapatan.
Saat ini, keluarganya rata-rata memanen sekitar 2 ton buah kakao per bulan, dengan harga jual stabil sekitar 18.000 VND/kg, menghasilkan sekitar 30 juta VND/bulan dan sekitar 300-400 juta VND/tahun setelah dikurangi biaya-biaya. Kebun jeruk bali juga sedang dalam tahap panen, memberikan sumber pendapatan yang signifikan bagi keluarga.
Efektivitas pemeliharaan lebah untuk menghasilkan madu
Selain berkebun, keluarga Bapak Minh juga telah berinvestasi dalam model peternakan lebah madu skala besar selama bertahun-tahun. Bapak Minh bercerita tentang ide tersebut, bahwa dulu, ketika keluarganya masih menanam karet, beberapa orang dari daerah lain datang meminta kotak-kotak di kebun untuk beternak lebah madu. Setelah melakukan riset, beliau menemukan bahwa model tersebut mudah diterapkan, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga, dan pasar konsumsi madu sangat besar. Dari situlah, beliau memutuskan untuk berinvestasi dalam model peternakan lebah madu pada tahun 2001.
Bapak Nguyen Thanh Minh telah memilih arah berkelanjutan dalam beternak lebah, dan produk yang dihasilkan selalu menjamin keamanan dan kualitas bagi konsumen. Pada tahun 2024, produknya, "Madu Bunga Kopi", mendapatkan sertifikat produk OCOP (Program Satu Komune Satu Produk) bintang 3 dari Komite Rakyat Distrik Trang Bom (lama).
Bapak Minh memilih motto "pelan tapi pasti" dengan investasi awal hanya 5 kotak untuk uji coba pembiakan. Ketika beliau melihat efektivitas model tersebut, beliau meningkatkan jumlah koloni lebah menjadi 50 kotak, 100 kotak... Hingga saat ini, beliau telah mempertahankan pembiakan yang stabil sebanyak 300 kotak dan menghasilkan rata-rata produksi sekitar 10 ton madu/tahun. "Saat ini, produksi produk stabil karena sebuah bisnis telah menandatangani kontrak untuk membeli madu dalam jumlah besar. Harga madu hanya perlu mencapai 25.000 VND/kg agar peternak dapat memperoleh keuntungan," ujar Bapak Minh.
Ketua Asosiasi Veteran Perang Komune An Vien, Dinh Van Dong, berkomentar bahwa Bapak Nguyen Thanh Minh adalah salah satu anggota teladan dan tipikal Asosiasi Veteran Perang, yang telah memberikan banyak kontribusi positif bagi kegiatan pergerakan Asosiasi dan wilayah tersebut. Beliau adalah contoh khas produksi dan bisnis yang baik dan sangat sukses dengan 3 model: menanam kakao, jeruk bali hijau, dan beternak lebah untuk madu. Asosiasi Veteran Perang telah memperkenalkan cara-cara Bapak Minh yang baik dan efektif kepada para anggota untuk dikunjungi dan belajar dari pengalaman mereka agar dapat berinvestasi secara efektif dalam bisnis guna mengembangkan ekonomi keluarga dan menstabilkan kehidupan mereka bersama.
An Nhon - Tran Nguyen
Sumber: https://baodongnai.com.vn/kinh-te/202507/cuu-chien-binh-guong-mau-nhay-ben-lam-kinh-te-6442e1d/






Komentar (0)