Pada bulan Oktober 2024, wabah demam babi Afrika (ASF) muncul di 2 kecamatan di Distrik Krong No. Penyakit ini menyebar ke 18 babi dengan berat 694 kg, sehingga memaksa mereka untuk dimusnahkan.
Bapak Doan Gia Loc, Kepala Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Krong No, mengatakan bahwa petugas profesional di kabupaten tersebut dengan cepat menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan epidemi, mencegah penyebarannya lebih luas. Pada awal November 2024, kabupaten tersebut pada dasarnya telah mengendalikan epidemi.
Tim dokter hewan akar rumput di distrik tersebut terus membimbing dan menghimbau masyarakat untuk sungguh-sungguh membersihkan dan mendisinfeksi kandang ternak; memberikan suplemen nutrisi dan mineral guna meningkatkan daya tahan babi.

Menurut Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, dalam beberapa bulan terakhir tahun ini, telah terjadi banyak wabah ASF di provinsi ini. Penyakit ini terutama terjadi di peternakan skala kecil yang tidak menerapkan prosedur biosafety.
Dalam beberapa kasus, orang membeli anak babi yang tidak diketahui asal usulnya untuk dipelihara dan membawa penyakit. Sejumlah anak babi yang diimpor dari provinsi lain ke Dak Nong juga tidak dijamin bebas penyakit.
Hingga akhir Oktober 2024, Dak Nong memiliki 511 babi dengan berat total 12.395 kg yang terinfeksi demam babi Afrika dan harus dimusnahkan. Epidemi ini terjadi di 16 komune di 6/8 kabupaten dan kota.
Selain DTHCP, di akhir tahun terdapat risiko wabah kolera klasik, paratifoid, antraks, penyakit telinga biru, dan penyakit mulut dan kuku. Baru-baru ini, Komite Rakyat Provinsi telah mengeluarkan dokumen yang menginstruksikan departemen, cabang, unit, dan daerah untuk berfokus pada penerapan solusi pencegahan dan pengendalian penyakit hewan secara serentak.

Komite Rakyat Provinsi meminta Komite Rakyat kabupaten dan kota untuk menugaskan tugas khusus kepada anggota komite pengarah pencegahan dan pengendalian penyakit hewan untuk memeriksa dan mendesak pelaksanaan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak.
Pemerintah daerah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menanggulangi wabah secara cepat, melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian wabah sesuai ketentuan yang berlaku, serta mencegah meluasnya penyebaran wabah.
Kepolisian Daerah, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pasar agar memperkuat pengawasan sarana angkutan, pengaturan lalu lintas; melakukan pemeriksaan terhadap pengangkutan dan perdagangan hewan ternak dan daging komersil di dalam dan luar daerah serta menindak tegas pelanggaran.
Tim profesional secara ketat menjalankan pekerjaan karantina pada kendaraan yang mengangkut hewan dan produk hewan ke dalam dan luar provinsi.
Secara khusus, pasukan khusus tersebut menjaga tugas 24/7 di titik karantina hewan di jembatan 14, kelurahan Tam Thang, distrik Cu Jut dan titik karantina hewan di Cai Chanh, kelurahan Dak Ru, distrik Dak R'lap.
Dilarang keras mengangkut hewan dan produk hewan yang tidak diketahui asal usulnya ke dalam wilayah provinsi, tanpa sertifikat karantina, dan tanpa hasil uji ASF.
Panitia Rakyat Provinsi meminta kepada instansi, organisasi dan perorangan terkait untuk segera memperbaiki impor ternak ke rumah potong hewan; mencatat secara lengkap informasi dan jumlah ternak dan unggas yang diimpor guna memudahkan penelusuran.
Apabila terjadi wabah penyakit akibat peternak melakukan jual beli hewan ternak yang tidak diketahui asal usulnya, maka tidak akan dihimpun dan diajukan santunan kerugian sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurut Bapak Ngo Xuan Dong, Wakil Direktur Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, dalam melaksanakan arahan Komite Rakyat Provinsi, unit tersebut meningkatkan frekuensi dan mendiversifikasi metode propaganda dan bimbingan bagi para peternak untuk memastikan keselamatan ternak mereka.
Dinas Pertanian dan Peternakan berkoordinasi dengan unit terkait untuk memperkuat pengawasan, mendorong dan mengawasi Pemerintah Daerah tingkat kabupaten/kota dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Inspektorat Pertanian melakukan inspeksi, pengecekan, dan penindakan secara ketat terhadap pengangkutan dan perdagangan hewan serta produk hewan, khususnya pembelian dan pengangkutan babi indukan dan babi komersial yang tidak sesuai ketentuan.
[iklan_2]
Sumber: https://baodaknong.vn/dak-nong-bao-dam-an-toan-dan-vat-nuoi-cuoi-nam-233716.html






Komentar (0)