Menurut delegasi Nguyen Van Huy, jika kegiatan belajar mengajar tambahan berasal dari keinginan mahasiswa, hal tersebut tidak boleh dikecam. Kegiatan tersebut seharusnya diatur sebagai kegiatan bersyarat untuk menghindari distorsi.
"Jika dokter bisa membuka klinik swasta setelah jam kerja dan banyak orang di profesi lain bisa bekerja lembur untuk menambah penghasilan, maka guru yang memberikan kelas tambahan adalah hak yang sah," ujar Nguyen Van Huy, Wakil Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi Thai Binh , dalam sebuah diskusi di Majelis Nasional pada pagi hari tanggal 20 November.
Pak Huy percaya bahwa bimbingan belajar telah menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup guru. Bimbingan belajar muncul dari keinginan siswa, yaitu untuk meninjau kembali pengetahuan mereka yang kurang dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi ujian.
Kelemahan dari kegiatan ini adalah beberapa guru mengajar dengan setengah hati di kelas dan hanya melanjutkannya di kelas tambahan. Materi ujian dan tes yang diberikan guru selama kelas tambahan menyebabkan perbedaan nilai antara siswa yang hadir dan yang tidak hadir di kelas tambahan.
Oleh karena itu, Wakil Kepala Delegasi Thai Binh mengusulkan agar Pemerintah menginstruksikan Kementerian Perencanaan dan Investasi untuk segera berkonsultasi dan mengajukan permohonan kepada otoritas terkait untuk memutuskan apakah kegiatan belajar mengajar tambahan akan dimasukkan ke dalam daftar lini bisnis bersyarat. Kelas tambahan yang "menyembunyikan pelajaran" dan yang cenderung menggunakan soal ujian untuk menarik minat siswa harus ditangani.
"Saya mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memperketat kualitas jam sekolah reguler, mengubah pola pikir tentang ujian, dan mengurangi tekanan belajar," ujar Bapak Huy.
Delegasi Nguyen Van Huy (Wakil Ketua Delegasi Thai Binh). Foto: Media Majelis Nasional
Menteri Pendidikan dan Pelatihan, Nguyen Kim Son, mengatakan bahwa kelas tambahan dan pembelajaran ekstrakurikuler merupakan kebutuhan nyata. Kementerian telah menerbitkan dokumen berisi peraturan lengkap tentang pengendalian kelas tambahan di lingkungan sekolah, termasuk etika guru, kode etik, budaya sekolah, dan kinerja pelayanan publik.
Namun, lingkungan di luar sekolah masih belum memiliki dasar hukum untuk pengaturan dan pengawasan. Dalam proses amandemen Undang-Undang Penanaman Modal, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengirimkan dokumen kepada Perdana Menteri, Komite Ekonomi Majelis Nasional, dan Kementerian Perencanaan dan Investasi yang mengusulkan penambahan kegiatan belajar mengajar tambahan ke dalam daftar kegiatan bersyarat agar memiliki dasar hukum untuk penanganan di luar sekolah.
"Namun tidak jelas mengapa hal ini tidak disetujui pada tahun 2020 dan 2021," kata Bapak Son, seraya meminta pemerintah daerah untuk mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan belajar mengajar tambahan di luar 53.000 sekolah di seluruh negeri.
Ia juga berharap orang tua mau bekerja sama dengan sektor pendidikan karena keinginan untuk mengikuti kelas tambahan sebagian berasal dari orang tua. Beberapa orang tua "tidak puas dengan anak-anak mereka yang belajar dalam satu shift, tetapi ketika mereka mendengar tentang guru yang baik, mereka membawa anak-anak mereka belajar 3-4 shift setiap malam; mereka tidak puas dengan anak-anak mereka yang tidak berprestasi." Hal ini juga menjadi penyebab stres dalam belajar anak.
Terkait dengan refleksi bahwa guru mengurangi pengetahuan di kelas untuk mengajar kelas tambahan sebagaimana disebutkan oleh delegasi Huy, Menteri Nguyen Kim Son meminta untuk memberikan informasi spesifik sehingga Kementerian dapat berkoordinasi dengan Komite Rakyat Provinsi Thai Binh untuk menanganinya.
Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son menjelaskan di parlemen. Video: Televisi Majelis Nasional
Pasal 4 Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor 17 Tahun 2012 mengatur hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar tambahan, yaitu: Siswa yang sekolahnya telah menyelenggarakan 2 kali pertemuan/hari belajar mengajar; Siswa Sekolah Dasar, kecuali untuk kegiatan pelatihan seni, olah raga, dan keterampilan hidup.
Guru tidak diperbolehkan mengurangi isi program pendidikan umum reguler untuk dimasukkan ke dalam kelas tambahan; tidak diperbolehkan mengajar kelas tambahan terlebih dahulu; tidak diperbolehkan menggunakan segala bentuk paksaan untuk mengikuti kelas tambahan. Siswa yang membutuhkan dan secara sukarela mengikuti kelas tambahan harus mendapatkan persetujuan dari keluarga mereka.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)