Usulan Pengalokasian Sumber Daya Manusia dan Modal yang Cukup untuk Proyek 1 Juta Hektar Padi Berkualitas Tinggi dan Rendah Emisi

Saat ini, bank-bank telah mulai bertransformasi untuk menyalurkan pinjaman secara berantai demi mendukung Proyek 1 juta hektar lahan beras khusus berkualitas tinggi dan rendah emisi di Delta Mekong. Namun, pinjaman yang beredar untuk rantai proyek ini tidak banyak, dan juga terdapat kekurangan koperasi yang cukup kuat untuk memimpin petani dalam rantai tersebut.

Pada pagi hari tanggal 23 November, di Kota Can Tho, Pusat Penyuluhan Pertanian Nasional ( Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan ), Asosiasi Industri Beras Vietnam dan Surat Kabar Pertanian Vietnam bersama-sama menyelenggarakan Forum tentang Solusi untuk Mereplikasi Model Percontohan yang Berhasil dari Proyek Pembangunan Berkelanjutan 1 Juta Hektar Beras Spesialis Berkualitas Tinggi dan Rendah Emisi, dan pada saat yang sama merayakan Ulang Tahun ke-1 Berdirinya Asosiasi Industri Beras Vietnam.

Para pembicara berpartisipasi dalam diskusi dalam rangka Forum Solusi untuk Mereplikasi Model Percontohan yang Berhasil dari Proyek Pembangunan Berkelanjutan 1 Juta Hektar Beras Spesialis Berkualitas Tinggi dan Rendah Emisi.

Beras hijau Vietnam, rendah emisi

Berbicara pada pembukaan Forum, Bapak Nguyen Ngoc He, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Can Tho , menegaskan bahwa Proyek pembangunan berkelanjutan seluas 1 juta hektar padi khusus berkualitas tinggi dan rendah emisi yang dikaitkan dengan pertumbuhan hijau di Delta Mekong (Proyek) merupakan program terbesar yang pernah terkait dengan industri beras, yang telah diarahkan langsung oleh Perdana Menteri dan telah menerima perhatian dari banyak negara dan organisasi internasional.

Oleh karena itu, Kota Can Tho mengidentifikasi proyek ini sebagai proyek berskala besar yang perlu segera diimplementasikan. Melalui rangkuman model percontohan, Can Tho dan sejumlah daerah di Delta Mekong tertarik pada lima isu utama. Pertama, pelatihan dan pendidikan bagi pejabat akar rumput seperti penyuluh pertanian, petani, dan koperasi di wilayah proyek. Kedua, membangun dan mereplikasi model dalam lingkup proyek, seperti produksi padi sesuai standar dan peraturan, penerapan teknologi penanganan jerami, pertanian berteknologi tinggi, dan transformasi digital.

Ketiga, menginvestasikan sumber daya untuk meningkatkan sistem infrastruktur pedesaan seperti transportasi, irigasi, listrik, air, lingkungan, dll. Keempat, membangun hubungan rantai nilai antara koperasi dan perusahaan. Terakhir, modal diberikan untuk mendukung koperasi dan perusahaan dalam membeli produk di wilayah proyek.

Berbicara di forum tersebut, Bapak Le Thanh Tung, Wakil Direktur Departemen Produksi Tanaman (Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan), mengatakan bahwa meskipun pada kenyataannya, beras Vietnam tidak kalah kualitasnya dengan negara lain, nilainya belum meningkat. "Vietnam berada pada tingkat emisi 0,9%, yang lebih tinggi daripada negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand..., lebih tinggi daripada Tiongkok dan negara-negara pengekspor beras terkemuka."

Bapak Le Thanh Tung, Wakil Direktur Departemen Produksi Tanaman (Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan) berbicara di forum tersebut.

Menurut Kepala Dinas Produksi Tanaman Pangan, 12 dari 13 provinsi di Delta Mekong sedang melaksanakan program 1 juta hektar sawah, hanya Ben Tre yang tidak berpartisipasi karena lahan sawah yang tersisa terbatas. Ilmu pengetahuan dan teknologi di lumbung padi terbesar di negara ini juga berkembang pesat. Menurut statistik Dinas Produksi Tanaman Pangan, dengan luas panen padi 1,7 juta hektar di Delta Mekong, pada tahun 2006 hanya terdapat 2 unit mesin pemanen padi gabungan, tetapi setelah 6 tahun, terdapat 12.000 unit mesin pemanen padi gabungan, menunjukkan laju pertumbuhan yang pesat.

Bapak Tung percaya bahwa selama tersedia ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai, pembangunan secara alami akan pesat. Fokusnya adalah pada pelatihan dan transfer teknologi, yang merupakan kunci untuk membuka pintu. Masalah terbesar saat ini adalah memobilisasi sumber daya keuangan domestik dan internasional. Namun, masalah ini sedang ditangani oleh Komite Pengarah Program.

"Beras hijau Vietnam, rendah emisi" adalah istilah yang akan digunakan di masa mendatang. Misalnya, di Tra Vinh, terdapat model-model dengan slogan: Kurangi biaya, kurangi emisi. Ini dianggap sebagai arah yang positif. Terutama partisipasi aktif dan antusias para petani, kerja sama antara pelaku usaha dan otoritas di semua tingkatan, menunjukkan banyak tanda-tanda positif," ujar Bapak Tung.

Ke depannya, misi proyek ini tetap mereplikasi model tersebut ke arah rantai nilai, basis data ekologi, pengembangan teknologi, perubahan perilaku, dan peningkatan kapasitas. "Kami juga melihat bahwa kami membutuhkan lebih banyak kerja sama dan dukungan dari Pusat Penyuluhan Pertanian Nasional dan unit serta pelaku usaha lainnya agar petani memiliki informasi yang lebih bermanfaat," ujar Wakil Direktur Departemen Produksi Tanaman.

Panen padi di model percontohan proyek padi berkualitas tinggi dan rendah emisi seluas 1 juta hektar di distrik Thap Muoi, provinsi Dong Thap.

Membangun pesan dan identitas untuk proyek padi 1 juta hektar

Dalam program tersebut, Bapak Nguyen Van Nghia, Wakil Direktur Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Provinsi Kien Giang, mengatakan bahwa provinsi tersebut telah secara sistematis menerapkan 12 model padi rendah emisi dan membangun 116 kelompok penyuluhan pertanian masyarakat. Pertama, provinsi membentuk Komite Pengarah untuk melaksanakan proyek tersebut, yang menciptakan fondasi organisasi yang kokoh. Kemudian, kegiatan propaganda tersebut dipromosikan kepada koperasi dan petani, membantu mereka memahami tujuan dan manfaat proyek.

Sesuai rencana Komite Rakyat Provinsi, Kien Giang telah menerapkan 210 hektar model pengurangan emisi, yang akan menjadi dasar bagi perluasan di masa mendatang. Khususnya, sektor pertanian provinsi telah berfokus pada pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi penyuluh pertanian akar rumput, dengan 2.400 orang, termasuk 30 staf profesional yang telah mengikuti pelatihan untuk memastikan pengetahuan dan keterampilan diterapkan secara sinkron dari tingkat provinsi hingga akar rumput.

Bapak Hoang Tuyen Phuong, Kepala Departemen Produksi Tanaman - Kehutanan (Pusat Penyuluhan Pertanian Nasional) mengatakan bahwa dalam waktu mendatang, konten komunikasi akan diorientasikan kembali, pesan dan identitas logo untuk proyek padi 1 juta hektar akan dibangun.

Perwakilan Pusat Penyuluhan Pertanian Nasional, Tn. Hoang Tuyen Phuong, Kepala Departemen Produksi Tanaman dan Kehutanan, mengatakan bahwa unit tersebut terhubung dengan lebih dari 30 saluran media domestik dan internasional untuk meningkatkan kapasitas para pelaku dalam rantai industri beras, membangun merek beras Vietnam berkualitas tinggi dan rendah emisi, serta menciptakan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat.

"Kami selalu menekankan pentingnya memberikan informasi kepada masyarakat tentang proses teknis untuk mengurangi benih, pupuk, air irigasi, dan pestisida, sehingga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas serta kualitas. Selain itu, unit ini juga telah menerbitkan buku panduan untuk memandu masyarakat dalam pengelolaan dan teknik jerami," ujar Bapak Phuong.

"Pembangunan rantai industri beras akan berfokus pada transfer teknologi untuk menghasilkan beras berkualitas, mengurangi emisi, dan menghubungkan produksi beras sesuai standar ekspor SRD. Penyuluhan pertanian masyarakat telah berkontribusi dalam pembentukan kawasan bahan baku terkonsentrasi, peningkatan kapasitas petani, peningkatan peran koperasi dan kelompok tani, pengurangan biaya produksi, serta peningkatan nilai dan pendapatan. Pada saat yang sama, pengembangan kekuatan MRV (pengukuran, pelaporan, dan penilaian) dan pembangunan merek beras Vietnam," ujar Bapak Phuong.

Perwakilan Pusat Penyuluhan Pertanian Nasional mengatakan bahwa ke depannya, mereka akan menata ulang konten komunikasi, membangun pesan dan identitas logo untuk proyek padi 1 juta hektar; mengembangkan kolom, halaman khusus, dan program reportase di media massa. Bersamaan dengan itu, mereka akan menyelenggarakan acara tematik dan menerbitkan publikasi untuk meningkatkan kesadaran publik.

Bank berkomitmen dukung kuat proyek padi 1 juta hektar

Berbicara dalam diskusi tersebut, Dr. Tran Minh Hai, Wakil Kepala Sekolah Kebijakan Publik dan Pembangunan Pedesaan (Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan), mengatakan bahwa bank telah mulai bertransformasi untuk menyediakan pinjaman secara berantai. Namun, pinjaman yang beredar untuk rantai proyek ini tidak banyak. Sementara itu, petani belum dilengkapi dengan 100% mesin pembibitan klaster dan mesin pembibitan.

"Saya mengusulkan agar bank dapat memberikan pinjaman kepada nasabah perorangan, tetapi perwakilan kelompok tani dan koperasi akan menerima dan memberikan pinjaman melalui badan usaha (pihak ketiga) untuk meningkatkan mesin. Ini dianggap sebagai bentuk hipotek berantai," usul Bapak Hai.

Menurut Dr. Tran Minh Hai, kesulitan yang dihadapi perusahaan ketika berpartisipasi dalam rantai pasok beras adalah modal yang harus dikeluarkan ketika berinvestasi dalam rantai pasok beras untuk petani dan uang yang harus dibayarkan kepada petani ketika membeli beras. Selain itu, ketika berinvestasi dalam peralatan, perusahaan membutuhkan modal jangka menengah atau panjang. Namun, saat ini, perusahaan beras menggunakan modal jangka pendek untuk investasi, sehingga mereka tidak dapat mengurangi biaya.

Menurut Bapak Tran Minh Hai, untuk menerapkan rantai industri beras secara efektif sesuai Proyek, perlu dibangun koperasi yang kuat dan tangguh, yang mampu melakukan pembelian dan penjualan bersama dengan perusahaan dan organisasi produksi. Tren pembangunan saat ini berfokus pada peningkatan jumlah anggota untuk memperluas produksi dan memperkuat keterkaitan. Di Delta Mekong, rata-rata koperasi hanya memiliki 80 anggota, lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 200 anggota dan rata-rata Thailand yang mencapai 1.500 anggota/koperasi.

Mesin pemanen gabungan dan pengepres jerami memanen padi dalam model percontohan proyek padi berkualitas tinggi dan rendah emisi seluas 1 juta hektar yang terkait dengan pertumbuhan hijau di Delta Mekong di Kota Can Tho. Foto: TS

Oleh karena itu, Bapak Hai menekankan bahwa tugas mendesak adalah meningkatkan jumlah anggota koperasi, dengan target jumlah koperasi menengah (dari 50-100 orang) agar memenuhi persyaratan Undang-Undang Perkoperasian 2023. Pada saat yang sama, tim manajemen perlu meningkatkan kapasitasnya dalam menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan pelaku usaha. Dibandingkan 10 tahun yang lalu, wilayah Delta Mekong kini memiliki 52% koperasi yang dinilai baik dan cukup baik.

Di pihak Negara, perlu untuk mempromosikan pengembangan proyek-proyek pembangunan ekonomi kolektif hingga tahun 2030 di setiap provinsi, mengintegrasikan modal dari program-program seperti proyek beras berkualitas tinggi seluas 1 juta hektar, kebijakan-kebijakan provinsi, dan Keputusan Pemerintah 1804 untuk implementasi yang kuat dan efektif.

Atas nama bank, Bapak Truong Hoang Hai, Direktur Agribank Cabang Can Tho 2, menyampaikan bahwa Agribank saat ini merupakan bank kunci dengan total saldo pinjaman sebesar VND 1,7 miliar, di mana lebih dari 65%-nya difokuskan pada bidang pertanian dan pembangunan pedesaan. Agribank secara khusus berkomitmen untuk mendukung penuh proyek beras berkualitas tinggi seluas 1 juta hektar, memastikan pasokan modal yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tersebut. Pada akhir tahun 2025, Agribank akan memainkan peran kunci dalam pelaksanaan proyek ini.

Melalui kebijakan kreditnya, Agribank senantiasa memastikan ketersediaan modal pinjaman yang memadai. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55, bank mendukung pinjaman hingga VND 200 juta untuk perorangan, VND 1 miliar untuk koperasi, dan VND 2-3 miliar untuk badan usaha, berdasarkan peraturan proyek dan peraturan Bank Negara. Selain itu, Agribank akan meningkatkan layanan konsultasi dan mendukung investasi yang lebih efektif bagi nasabah.

Agribank Cabang Can Tho 2 juga berkomitmen untuk memfokuskan sumber daya modal untuk mempromosikan proyek lokal, berkontribusi dalam memastikan pembangunan ekonomi lokal dan meningkatkan efektivitas Proyek 1 juta hektar di masa mendatang.

Sumber: https://danviet.vn/de-xuat-bo-tri-du-nhan-luc-nguon-von-cho-de-an-1-trieu-ha-lua-chat-luong-cao-phat-thai-thap-20241123143416225.htm