Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sedang mencari komentar atas rancangan Peraturan Pemerintah yang mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2025 tentang mekanisme pembelian dan penjualan tenaga listrik secara langsung antara pembangkit energi terbarukan dengan pengguna listrik besar, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2025 tentang pengembangan energi terbarukan dan energi baru.
Terkait mekanisme perjanjian pembelian tenaga listrik langsung (DDPA) antara pembangkit energi terbarukan dengan pengguna listrik besar, Kementerian mengusulkan perluasan subjek yang berhak berpartisipasi dalam perjanjian pembelian tenaga listrik langsung.
Badan perancang mengusulkan untuk memperluas subjek yang berpartisipasi dalam mekanisme DDPA agar mencakup pusat data—sekelompok besar konsumen listrik—dan penyedia layanan pengisian daya. Pengecer listrik di kawasan industri, zona pemrosesan ekspor, dan zona teknologi tinggi juga diizinkan untuk membeli dan menjual listrik terbarukan secara langsung.
Khususnya, harga jual listrik dinegosiasikan dan disepakati oleh penjual dan pembeli listrik, alih-alih terikat oleh kerangka harga pembangkitan listrik seperti sebelumnya. Dengan tenaga surya atap, surplus listrik yang dijual ke EVN tidak melebihi 50% dari output aktual, dan harga dihitung berdasarkan harga pasar listrik rata-rata tahun sebelumnya.
Draf tersebut juga menambahkan rumus terperinci untuk biaya layanan sistem dan penggantian, memberikan transparansi yang lebih besar dalam pembayaran.

Sistem tenaga surya dan angin di Khanh Hoa (Foto: Nam Anh).
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengusulkan regulasi khusus tentang syarat keikutsertaan dalam mekanisme DPPA, yang mengharuskan pelanggan mencapai ambang batas minimum konsumsi listrik, yang dihitung berdasarkan rata-rata 12 bulan terakhir.
Jika ada operasi baru, output yang diharapkan akan dipertimbangkan untuk penggantian. Selain itu, pelanggan perlu mempertahankan tingkat konsumsi yang stabil selama bertahun-tahun untuk memastikan efisiensi dan keadilan saat berpartisipasi dalam pasar listrik yang kompetitif.
Dalam draf pengajuannya, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menyatakan telah mencatat pendapat banyak unit dan konsultan independen yang mencerminkan sejumlah kesulitan dalam menerapkan mekanisme DPPA.
Masalah yang perlu diperhatikan meliputi kerangka kerja harga listrik melalui jaringan swasta, biaya penyelesaian selisih (CCL) dalam mekanisme DPPA melalui jaringan nasional, sertifikat pendaftaran untuk pengembangan tenaga surya atap, dan perluasan subjek yang berlaku.
Kementerian berpendapat, apabila regulasi mengenai kerangka harga maupun regulasi mengenai sertifikat PLTS atap tidak segera diubah dan ditambah, maka landasan hukum yang ada tidak cukup bagi unit kerja untuk melaksanakan mekanisme DPPA, sehingga berdampak pada pengembangan energi terbarukan khususnya PLTS atap.
Terkait biaya CCL, Kementerian telah meminta EVN untuk mengkaji secara rinci dampak usulan penghapusan biaya ini. Atas dasar tersebut, Kementerian akan melakukan sintesis dan melaporkan kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dan kenyataan.
Terkait usulan perluasan cakupan penerapan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menyatakan akan mengkaji dan mengevaluasi skala pelanggan besar peserta mekanisme DPPA, sekaligus mengkaji perluasan ke kelompok lain apabila infrastruktur dan pasar ketenagalistrikan memenuhi syarat.
Terkait dengan isi yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagalistrikan Tahun 2024 saat ini, Kementerian telah melaporkan kepada Pemerintah dan mengusulkan untuk menggunakan prosedur yang dipersingkat dalam penyusunan Resolusi Majelis Nasional tentang mekanisme dan kebijakan untuk mengatasi kendala dan mendorong pengembangan energi nasional dalam kurun waktu 2026-2030.
Source: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/de-xuat-moi-ve-doi-tuong-duoc-tham-gia-mua-ban-dien-truc-tiep-20251022181311357.htm
Komentar (0)