Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun Rancangan Undang-Undang Guru, yang mencakup berbagai kebijakan terkait gaji dan tunjangan guru. Salah satu usulan yang mendapat perhatian adalah kebijakan perpanjangan masa kerja guru usia pensiun.
Pasal 50 tentang rezim perpanjangan waktu kerja guru mengatur:
Guru yang bergelar profesor, lektor kepala, dan doktor yang bekerja pada lembaga pendidikan dapat memperpanjang masa kerja sejak usia pensiun untuk mengajar dan melakukan penelitian ilmiah apabila lembaga pendidikan meminta dan menyetujui, guru tersebut sehat dan bersedia menjadi sukarelawan.
Masa perpanjangan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Pasal ini bagi guru pada lembaga pendidikan negeri dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tidak lebih dari 5 tahun untuk guru dengan gelar doktor;
Tidak lebih dari 7 tahun bagi guru dengan gelar lektor kepala;
Tidak lebih dari 10 tahun bagi guru dengan gelar profesor.
Jangka waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini bagi guru pada lembaga pendidikan swasta dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara guru dan lembaga pendidikan.
Selama masa kerja panjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Pasal ini, guru pada lembaga pendidikan negeri hanya boleh melaksanakan tugas keprofesian, tidak boleh menduduki jabatan pimpinan atau manajemen, dan tidak berhak memperoleh tunjangan jabatan pimpinan. Guru pada lembaga pendidikan swasta dapat menduduki jabatan manajemen jika memenuhi persyaratan lembaga pendidikan.
Keputusan perpanjangan masa kerja guru disampaikan kepada instansi atau perorangan yang bersangkutan paling lambat 03 bulan sebelum tanggal pensiun.
Pemerintah akan menetapkan secara rinci isi yang terkait dengan prosedur dan tata cara pertimbangan perpanjangan waktu kerja; kebijakan bagi guru selama perpanjangan waktu kerja.
Rancangan Undang-Undang Guru terdiri dari 9 bab dan 71 pasal, yang secara erat mengikuti 05 kebijakan yang telah disetujui Pemerintah dalam Resolusi No. 95/NQ-CP tahun 2023. Tujuan penyusunan Undang-Undang Guru adalah untuk melembagakan pedoman, kebijakan, dan strategi Partai dan Negara terkait guru, terutama pandangan bahwa "pembangunan pendidikan adalah kebijakan nasional yang paling utama", guru "memainkan peran yang menentukan dalam menjamin mutu pendidikan"; pengembangan tim guru dengan kuantitas dan kualitas yang memadai menjadi fokus dan keberlanjutannya; membangun tim guru, menciptakan motivasi bagi guru, peserta didik, dan menghargai guru; berkontribusi pada penyempurnaan sistem hukum pendidikan.
Sesuai rencana, rancangan Undang-Undang Guru akan disampaikan kepada Majelis Nasional untuk dipertimbangkan dan diberi tanggapan pertama kali pada masa sidang ke-8 (Oktober 2024) dan dipertimbangkan serta disetujui pada masa sidang ke-9 (Mei 2025).
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/giao-duc/de-xuat-truong-hop-keo-dai-thoi-gian-lam-viec-voi-giao-vien-1392954.ldo
Komentar (0)