Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Apakah warisan kertas dihidupkan kembali melalui upaya untuk menjaga semangat dan aspirasi pemuda Hanoi tetap hidup?

Hanoi - Dianggap telah hilang seiring berjalannya waktu, warisan kertas Do Hanoi kembali mendapatkan vitalitasnya yang kuat.

Báo Lao ĐộngBáo Lao Động04/07/2025

Apakah warisan kertas dihidupkan kembali melalui upaya untuk menjaga semangat dan aspirasi pemuda Hanoi tetap hidup?

Rumah Ibu Le Thi Thanh Tam di Jalan Hang Can (Kota Hanoi ). Foto: Nguyen Linh

Penjaga jiwa kertas Do di jantung kota tua

Dibangun pada akhir abad ke-19, rumah nomor 42 di Jalan Hang Can (Hanoi) kini berusia lebih dari 130 tahun. Rumah ini dirawat oleh Nyonya Le Thi Thanh Tam (berusia lebih dari 80 tahun). Bertahun-tahun yang lalu, tempat ini merupakan toko kelontong Ich An yang terkenal, tetapi selama lebih dari 30 tahun, rumah ini dikenal sebagai satu-satunya toko kertas Do yang tersisa di Kawasan Kota Tua Hanoi.

Ibu Tam mengatakan bahwa pada tahun 1992, setelah suaminya meninggal dunia, ia memulai bisnis ini. "Ketika saya pensiun, saya sedih. Saya hanya ingin melakukan sesuatu yang santai dan tenang. Di rumah tua ini, saya merasa bisnis kertas cukup cocok karena tidak berisik atau ramai. Ini barang langka, sangat cocok dengan gaya kuno rumah tempat saya tinggal," ungkap Ibu Tam.

Lukisan Dong Ho di atas kertas Do dipajang di toko milik Ibu Le Thi Thanh Tam. Foto: Nguyen Linh

Lukisan Dong Ho di atas kertas Do dipajang di toko milik Ibu Le Thi Thanh Tam. Foto: Nguyen Linh

Tanpa papan nama atau iklan apa pun, toko kertasnya tetap terkenal. Ibu Tam menjelaskan bahwa kertas dó dibuat sepenuhnya dengan tangan dari kulit pohon dó liar. Pembuatnya harus mengupas kulit kayu, merendamnya selama beberapa bulan, merebusnya terus menerus selama beberapa hari, lalu melanjutkan ke tahap penenunan kertas, pengepresan, pengeringan... untuk menghasilkan selembar kertas utuh. Ketelitian dan minimnya bahan kimia inilah yang menciptakan nilai istimewa dari kertas dó.

Bu Tam membolak-balik setiap lembar kertas, memperkenalkannya tanpa menyembunyikan rasa bangganya. Kertas Do tersedia dalam berbagai ukuran, dengan harga mulai dari 20.000 hingga 50.000 VND/lembar. Menurutnya, semakin tipis kertasnya, semakin awet dan indah. Bagi Bu Tam, berjualan kertas Do kini bukan hanya cara untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai bentuk kecintaan, keinginan untuk melestarikan keindahan tradisional.

Ketika kaum muda “menjelajah” ke hulu untuk menemukan warisan

Bersamaan dengan upaya gigih para pendahulu seperti Ibu Tam, sekelompok anak muda di Hanoi sedang melakukan perjalanan "ke hulu" untuk menemukan ruang pameran kertas do di 189 Trich Sai (Distrik Tay Ho). Karena di sanalah, kisah desa kerajinan kertas Ke Buoi do yang dulu terkenal dikreasikan ulang dengan jelas.

Pengunjung mengunjungi ruang pameran kertas Do di 189 Trich Sai (Kelurahan Tay Ho). Foto: Nguyen Linh

Pengunjung mengunjungi ruang pameran kertas Do di 189 Trich Sai (Kelurahan Tay Ho). Foto: Nguyen Linh

Tempat ini bagaikan "museum mini", memamerkan segala hal mulai dari kulit pohon dó yang kasar hingga tahapan pemrosesan manualnya, membangkitkan rasa bangga dan kepedulian terhadap warisan budaya. Ibu Nguyen Hien Anh (seorang mahasiswa di Hanoi) berkata: "Sejujurnya, saya sangat mengagumi kreativitas masyarakat Vietnam di masa lalu. Siapa sangka kita bisa memanfaatkan pohon dó atau mo untuk membuat lembaran kertas yang dekoratif sekaligus tahan air? Membuat produk seperti ini membutuhkan banyak usaha, produk-produk di masa lalu sangat rumit," ujar Ibu Hien Anh.

Senada dengan itu, Ibu Van Anh (seorang mahasiswa di Hanoi) sangat terkesan dengan pengalaman langsung tersebut. "Ketika saya menyentuh selembar kertas Do dengan tangan saya sendiri, perbedaan terbesar yang saya rasakan dibandingkan dengan kertas industri adalah ketebalannya dan warnanya yang sangat alami, tidak seragam tetapi menciptakan kesan yang dekat. Terlebih lagi, saya membaca bahwa kertas ini tidak larut dalam air, itulah yang paling berkesan bagi saya," ujar Van Anh.

Jelaslah bahwa generasi muda masa kini semakin tertarik pada budaya dan kerajinan tradisional. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa kedua generasi bersama-sama menulis kisah kertas Do. Dari sana, warisan berharga ini tak hanya akan menjadi kenangan indah, tetapi akan terus hadir, abadi, dan penuh vitalitas dalam arus kontemporer.

Sumber: https://laodong.vn/van-hoa-giai-tri/di-san-giay-do-hoi-sinh-tu-no-luc-giu-lua-va-khat-vong-tuoi-tre-ha-noi-1534371.ldo




Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk