Di tengah upaya berbagai negara untuk mencari alternatif pengganti bahan bakar fosil, kemunculan "pulau teknologi" pembangkit listrik tenaga surya terapung lepas pantai menciptakan sebuah terobosan. Model ini tidak hanya mengurangi tekanan pada lahan pertanian atau ruang perkotaan, tetapi juga memanfaatkan luas permukaan laut yang luas untuk menghasilkan energi bersih.
Salah satu proyek perintisnya adalah sistem tenaga surya terapung XolarSurf, yang dikembangkan oleh Moss Maritime (Norwegia). Dianggap sebagai keajaiban teknik, platform ini seluas 14 lapangan sepak bola, mampu menahan gelombang setinggi 8 meter, angin kencang, dan salinitas tinggi, sekaligus mempertahankan kinerja yang stabil. Sistem ini dipasang dengan 500 panel surya, menghasilkan daya 35-45 kW.
XolarSurf memiliki desain modular, yang memungkinkan sistem untuk direlokasi, digunakan kembali, atau diperluas sesuai kebutuhan.
Menurut perusahaan energi Italia, Saipem, keunggulan utama XolarSurf adalah fleksibilitasnya dalam penerapan di wilayah pesisir atau lepas pantai mana pun, bahkan di lingkungan yang keras. "XolarSurf merepresentasikan bidang baru dalam sistem surya terapung, yang dapat dipasang di mana saja, baik di pesisir maupun lepas pantai, bahkan dalam kondisi lingkungan yang keras. Sistem ini menawarkan solusi ideal untuk proyek hibrida, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin lepas pantai, baik yang terpasang maupun yang mengapung," ujar perusahaan tersebut.
Sistem ini tidak hanya tangguh, tetapi juga unggul dalam fleksibilitas berkat desain modularnya, yang dapat diperluas, direlokasi, atau digunakan kembali sesuai kebutuhan. Ketika dikombinasikan dengan ladang angin lepas pantai, XolarSurf memanfaatkan infrastruktur yang ada seperti kabel dan fondasi, sehingga membantu menghemat biaya. Selain itu, biaya konstruksinya juga lebih rendah daripada turbin angin terapung dan mudah diproduksi massal.
"Dibandingkan dengan turbin angin, sistem tenaga surya lebih sederhana, biaya rekayasanya lebih rendah, dan lebih mudah ditingkatkan skalanya, sehingga membantu mengurangi biaya dan mempercepat penerapannya," tegas Bapak Alexander Minge Thøgersen, Wakil Presiden Moss Maritime.
Panel surya terapung juga membuka peluang akses energi bagi wilayah lepas pantai. Peternakan akuakultur, yang kekurangan pasokan listrik yang andal, dapat menggunakan energi dari XolarSurf dengan output 4-715 MWh per tahun.
Menurut perkiraan HTF Market Intelligence, pasar tenaga surya lepas pantai global dapat tumbuh dari $85 miliar menjadi lebih dari $268 miliar pada tahun 2029. Pertumbuhan ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga membuka manfaat ekonomi bagi negara-negara berkembang dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada, sehingga mengurangi biaya investasi.
Oleh karena itu, tenaga surya terapung tidak hanya merupakan solusi teknis, tetapi juga langkah strategis dalam proses menuju ekonomi hijau, berkelanjutan, dan rendah emisi.
Source: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/dien-mat-troi-noi-buoc-tien-moi-tu-dai-duong-cho-nang-luong-xanh/20250926113047051
Komentar (0)