
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: Kyodo/VNA
Para negosiator perdagangan Tiongkok dan AS telah menyiapkan serangkaian "kemenangan diplomatik " untuk diumumkan oleh Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada pertemuan puncak minggu ini. Hasil awal ini telah membantu meyakinkan para investor, tetapi perbedaan pendapat yang mendalam antara dua kekuatan ekonomi terkemuka dunia ini tetap belum terselesaikan.
Berbicara kepada wartawan pada 27 Oktober, Trump mengatakan dia "merasa sangat optimis" tentang kemungkinan mencapai kesepakatan dengan China, setelah para pejabat dari kedua negara mengumumkan serangkaian langkah untuk meredakan ketegangan perdagangan bilateral selama akhir pekan di Malaysia. Sesuai dengan itu, China diperkirakan akan melanjutkan pembelian kedelai dari negara-negara pertanian utama AS, sementara AS mungkin akan menarik rencana terbarunya untuk memberlakukan tarif 100% sebagai imbalan atas jaminan pasokan magnet tanah jarang dari China.
Berita ini mendongkrak pasar keuangan global, dengan Indeks MSCI World mendekati titik tertinggi sepanjang masa. Namun, para analis memperingatkan bahwa kesepakatan yang diatur untuk ditandatangani oleh kedua pemimpin di Korea Selatan masih menghindari isu-isu pelik, seperti konflik kepentingan terkait keamanan nasional atau tujuan penyeimbangan perdagangan pemerintahan Trump. Terutama, investasi bisnis Tiongkok di AS masih sangat dibatasi, yang semakin menghambat proses tersebut.
Sun Chenghao, seorang cendekiawan di Universitas Tsinghua (China), mencatat bahwa dalam beberapa tahun mendatang, kedua perekonomian tersebut kemungkinan hanya akan mencapai kesepakatan skala kecil di tingkat sektoral melalui dialog yang berkepanjangan.
Dari pihak AS, Menteri Keuangan Scott Bessent baru-baru ini mendesak China untuk menyeimbangkan kembali perekonomiannya dan mendorong konsumsi domestik yang lebih kuat. Namun, China tampaknya mengabaikan seruan tersebut, dengan merilis dokumen kebijakan baru yang menekankan peran penting manufaktur dan kemandirian teknologi dalam pertumbuhan ekonomi setidaknya hingga tahun 2030.
Rincian penting dari kesepakatan AS-China terungkap tepat ketika Presiden Trump memulai perjalanan satu minggunya ke Asia. Selama perjalanan ini, ia menandatangani perjanjian perdagangan dengan Thailand dan Malaysia terkait unsur tanah jarang, dan juga mencapai kesepakatan anti-dumping dengan Kamboja.
Sumber: https://vtv.vn/dinh-chien-thuong-mai-my-trung-khi-nhung-mau-thuan-cot-loi-chua-duoc-giai-quyet-100251028150331958.htm






Komentar (0)