Meningkatkan standar pelatihan
Menurut Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, pada tahun ajaran 2024-2025, terdapat 1.961 pusat bahasa asing dan teknologi informasi di kota tersebut; 158 pusat di antaranya bermodal asing dan 1.803 bermodal dalam negeri. Jumlah ini meningkat 6% dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, menunjukkan bahwa permintaan untuk pembelajaran keterampilan bahasa dan teknologi informasi semakin meningkat.
Jumlah total siswa yang terdaftar pada tahun tersebut mencapai hampir 268.600, tersebar di lebih dari 49.000 kelas. Bahasa Inggris sendiri masih mendominasi dengan lebih dari 239.000 siswa yang belajar, bersama dengan bahasa asing lainnya seperti Jepang, Korea, Mandarin, Prancis... Khususnya, pusat bahasa asing yang terkait dengan taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah atas telah berkembang pesat, dengan lebih dari 206.000 anak prasekolah diperkenalkan dengan bahasa Inggris sejak dini, sebuah langkah penting dalam pembentukan keterampilan berbahasa asing dini bagi generasi mendatang.
Secara paralel, sekolah-sekolah telah berinvestasi secara signifikan dalam fasilitas dengan lebih dari 4.800 ruang kelas, 516 perpustakaan, dan hampir 1.900 komputer untuk pengajaran dan pembelajaran. Staf pengajar berjumlah hampir 4.300 guru, termasuk 2.999 guru Vietnam dan 1.310 guru asing. Sepanjang tahun, Departemen menyelenggarakan puluhan sesi pelatihan khusus, yang berfokus pada penerapan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam pengajaran bahasa asing dan teknologi informasi.
Hasilnya menunjukkan efektivitas yang jelas dengan hampir 180.000 siswa memperoleh sertifikat internasional, termasuk 146.236 sertifikat Cambridge, puluhan ribu sertifikat IELTS, TOEFL, MOS... Ini adalah bukti yang meyakinkan untuk inovasi dalam metode pelatihan dan peningkatan standar pelatihan.
Dalam tren ini, banyak model pusat telah berkontribusi dalam menciptakan tampilan baru. Misalnya, sistem ILA dengan lebih dari 70 pusat dan 3.000 personel perintis menerapkan metode PBL yang dikombinasikan dengan 4C (Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, Kolaborasi). Para siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga melaksanakan proyek-proyek praktis seperti merancang poster komunikasi, menyusun rencana perlindungan lingkungan, dan mempresentasikan ide-ide startup.
Menurut Ibu Anastasia Romashova, Direktur Urusan Akademik ILA, pendekatan ini membantu mahasiswa "memperoleh pengetahuan dan melatih keterampilan lunak untuk integrasi global". Hasil penilaian menunjukkan bahwa mahasiswa ILA mencapai skor Cambridge, IELTS, dan TOEFL Junior di atas standar internasional, dan lebih dari 90% percaya diri dalam berkomunikasi di lingkungan internasional.
Model inovasi perintis
Tidak hanya berfokus pada skala, banyak pusat juga berfokus pada kedalaman, menggabungkan pelatihan dengan pengalaman praktis, menciptakan daya tarik bagi pelajar.
Misalnya, Pusat Bahasa Saigon, yang mengusung motto "Membangun manusia - Menghubungkan dunia", menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti belajar memasak dengan koki asing, mengunjungi perusahaan-perusahaan FDI, bertukar pikiran dengan para pemimpin Jepang, dan berfoto artistik... Setiap pelajaran merupakan pengalaman nyata yang membantu siswa menerapkan bahasa secara aktif, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berintegrasi mereka.
Di bidang teknologi informasi, MindX berfokus pada Gen Z dan Gen Alpha, generasi digital yang akrab dengan teknologi tetapi mudah terdistraksi. Pusat Inovasi Teknologi Informasi Teknologi Digital telah menerapkan Gamifikasi dan Pembelajaran Berbasis Permainan, mengubah setiap pelajaran menjadi perjalanan permainan dengan sistem poin, level, dan lencana. Platform seperti Minecraft Education, CodeCombat, dan Kahoot terintegrasi, membantu meningkatkan tingkat retensi kelas sekaligus melatih kolaborasi dan keterampilan berpikir logis siswa.
Di tingkat komunitas, CLIS Binh Duong menonjol dengan model jaringan koperasi yang terdiri dari 171 unit. Ibu Nguyen Thi Hoai, Ketua Klub CLIS Binh Duong, mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari setahun berdiri, CLIS telah menorehkan prestasi dengan Olimpiade Bahasa Inggris Dasar, rangkaian pelatihan Edu Leaders Cafe, kegiatan yang dikelola komunitas, dan sebagainya. Dengan nilai-nilai inti "Solidaritas - Pelayanan - Kreativitas", CLIS tidak hanya meningkatkan kualitas pelatihan bahasa asing dan TI, tetapi juga membangun budaya pendidikan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Menurut Ibu Truong Hai Thanh, Wakil Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, tiga tugas utama untuk tahun ajaran 2025-2026 adalah terus meningkatkan kualitas staf pengajar; mendorong penerapan teknologi digital dan kecerdasan buatan; dan memperluas model keterkaitan pengajaran bahasa asing dan teknologi informasi di sekolah. Ini juga merupakan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan tujuan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di kota ini.
Dari model dan orientasi khas sektor pendidikan, dapat dilihat bahwa pengajaran dan pembelajaran bahasa asing dan teknologi informasi di Kota Ho Chi Minh sedang memasuki fase baru: tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga bertujuan untuk melatih kapasitas komprehensif, mempersiapkan pelajar untuk integrasi internasional.
Sumber: https://baotintuc.vn/giao-duc/doi-moi-phuong-phap-giang-day-ngoai-ngutin-hoc-huong-toi-hoi-nhap-quoc-te-20250925132842506.htm
Komentar (0)