Kebijakan dan landasan hukum makin ditingkatkan.
Berbagi pada Konferensi Promosi Perdagangan pada bulan September 2025, Ibu Lai Viet Anh - Wakil Direktur Departemen E-commerce dan Ekonomi Digital ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ) menegaskan bahwa topik transformasi digital belum pernah ditempatkan dalam peran yang begitu penting dan menonjol seperti saat ini, dianggap sebagai salah satu terobosan strategis untuk pembangunan sosial-ekonomi.
Selama 5 tahun terakhir, Vietnam telah membangun koridor hukum makro yang kokoh untuk proses ini. Dokumen-dokumen strategis penting telah diterbitkan, seperti program transformasi digital nasional hingga 2025, orientasi hingga 2030 (mulai 2020), strategi pengembangan ekonomi digital dan masyarakat digital hingga 2025, serta visi hingga 2030.
Secara khusus, Resolusi 57 telah mengidentifikasi terobosan dalam sains dan teknologi, inovasi dan transformasi digital sebagai pilar utama.
Dari segi hukum, Undang-Undang Transaksi Elektronik 2023 dan Undang-Undang Pengembangan Industri Teknologi Digital yang baru diterbitkan telah menciptakan landasan hukum yang kokoh. Selain itu, mekanisme dukungan bagi pelaku usaha juga sangat spesifik, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 80/2021/ND-CP yang mengatur Undang-Undang tentang Dukungan bagi Usaha Kecil dan Menengah, dengan klausul (11, 25, 26) yang secara jelas mengatur mekanisme dukungan keuangan bagi pelaku usaha yang menerapkan e-commerce dan transformasi digital.
Pertumbuhan e-commerce sangat mengesankan
Ibu Viet Anh menekankan bahwa e-commerce merupakan salah satu bidang terdepan dalam transformasi digital di Vietnam, bersama dengan sektor keuangan dan perbankan. Kerangka kebijakan untuk e-commerce telah ada sejak awal, dengan keputusan pertama yang dikeluarkan pada tahun 2006 dan rencana menyeluruh untuk pengembangan e-commerce di setiap fase 5 tahun telah diterbitkan secara berkelanjutan sejak saat itu.
Berkat fondasi yang kokoh dan dukungan dari negara, pasar e-commerce Vietnam terus mempertahankan tingkat pertumbuhan yang mengesankan, sekitar 20% per tahun. Menurut Buku Putih Departemen E-commerce dan Ekonomi Digital, ukuran pasar pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 25 miliar dolar AS, menyumbang sekitar 10% dari total penjualan ritel barang dan jasa konsumen secara nasional.
"Tingkat penerapan e-commerce saat ini hampir universal di kalangan bisnis dan konsumen. Ini adalah fondasi bagi kami untuk mulai berpikir tentang membawa e-commerce Vietnam ke dunia," ujar Ibu Viet Anh.
Untuk terus menyempurnakan kerangka hukum, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sedang memimpin penyusunan Undang-Undang E-Commerce yang pertama dan diharapkan akan menyerahkannya kepada Majelis Nasional untuk disetujui pada Oktober mendatang.
Solusi untuk "kemacetan" dalam ekspor
Namun, menurut Wakil Direktur Departemen E-commerce dan Ekonomi Digital, bisnis masih menghadapi banyak hambatan dalam mempromosikan perdagangan internasional. Kesulitan terbesar terletak pada pencarian mitra, eksplorasi pasar baru, dan kurangnya pemahaman tentang peraturan dan hukum di negara tuan rumah. Banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mempertahankan standar produk untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, keterbatasan kapasitas untuk membangun merek, dan mempertahankan kehadiran jangka panjang di pasar internasional. Selain itu, logistik, pemenuhan pesanan, pembayaran, dan penanganan pajak juga merupakan hambatan utama.
Dalam konteks ini, penerapan teknologi digital dapat membantu bisnis mengatasi kesulitan dalam mengakses pasar. Platform e-commerce global seperti Alibaba dan Amazon memungkinkan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mempersingkat jarak dan mengakses pasar yang luas dengan biaya optimal.
Teknologi digital juga mendukung analisis dan sintesis data dari berbagai sumber untuk lebih memahami target pasar. Digitalisasi rantai pasok dan penerapan ketertelusuran membantu mengelola kualitas produk dengan lebih baik, memenuhi persyaratan ketat pasar internasional, terutama untuk produk pertanian dan tanaman obat. Di saat yang sama, transformasi digital membawa keuntungan besar dalam pengembangan merek dan logistik.
Untuk mendukung komunitas bisnis, Departemen E-commerce dan Ekonomi Digital telah menerapkan banyak solusi khusus seperti pelatihan, pengembangan kapasitas, membangun ekosistem digital, dan meningkatkan kerja sama internasional.
Ibu Viet Anh mengatakan bahwa untuk menerapkan kebijakan ini, diperlukan kerja sama dari banyak pihak. Kantor Perdagangan Vietnam di luar negeri diharapkan dapat meningkatkan penyebaran informasi mengenai tren konsumsi digital, platform e-commerce lokal, dan mendukung upaya menghubungkan bisnis Vietnam dengan ekosistem e-commerce di pasar tuan rumah. Di saat yang sama, perlu juga dilaksanakan kegiatan untuk mempromosikan merek Vietnam seperti pekan e-commerce dan penjualan langsung lintas batas.
Bagi pelaku bisnis, penting untuk secara proaktif meneliti pasar, mematuhi peraturan perundang-undangan, berinvestasi pada merek, dan meningkatkan kapasitas operasional di platform digital. Selain itu, pelaku bisnis disarankan untuk secara aktif menerapkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data, ketertelusuran, dll. dalam kegiatan produksi dan bisnis, serta berpartisipasi dalam program pelatihan dan konsultasi dari lembaga manajemen dan organisasi pendukung.
“Transformasi digital bukan hanya tren yang tak terelakkan, tetapi juga merupakan pendorong bagi perusahaan-perusahaan Vietnam untuk menaklukkan pasar internasional,” tegas Ibu Viet Anh.
Source: https://doanhnghiepvn.vn/chuyen-doi-so/don-bay-chien-luoc-dua-hang-viet-vuon-ra-the-gioi/20251001083817534
Komentar (0)