Seorang siswa kelas 12 di Hanoi menciptakan karya seni yang dilakukan oleh robot, membuat banyak orang kagum.
Dari 15-21 Maret, di Pusat Penilaian dan Pameran Seni Rupa dan Fotografi ( Hanoi ), pameran seni "Nhan Nhan" berlangsung dengan hampir 40 karya dari beragam genre dan materi. Karya-karya ini diciptakan oleh 14 mahasiswa berbakat dari Pusat Konseling dan Pengembangan Bakat (GATE) Vinschool.
Kreativitas para siswa ditunjukkan dengan jelas melalui penggunaan beragam material. Selain bentuk seni tradisional seperti lukisan, patung, dan keramik, pameran ini juga memperkenalkan karya seni kontemporer seperti instalasi, video, konseptual, dan khususnya Seni Media Baru – sebuah bahasa seni yang menggabungkan teknologi dan sains (menerapkan pengetahuan STEM) seperti seni hayati, seni robotik, dan seni pengkodean.
Karya yang disajikan dalam pameran Identitas.
"Karya Seni Robotik - Kehidupan" adalah salah satu karya yang paling banyak mendapat perhatian di pameran Identitas Manusia tahun ini.
Hoang Minh Anh, siswa kelas 12B1 di Vinschool Central Park, penulis produk tersebut, mengatakan bahwa ia sangat tertarik dengan sains STEM, sehingga ia terbiasa melihat masalah secara jernih, koheren, dan empiris, sedangkan seni bersifat sangat emosional dan tidak memiliki jawaban spesifik.
Ketika guru memberi tugas untuk membuat karya "Seni Robotik", Minh Anh tidak dapat membayangkan apa persamaan antara robot dan menggambar.
Untuk menemukan titik temu antara STEM dan seni, Minh Anh dan rekan-rekannya menantang diri mereka sendiri melalui berbagai cara. Akhirnya, mahasiswi tersebut menemukan titik temu emosional yang diungkapkan melalui karya "Work - Life". Karya ini menempatkan robot dalam perjuangan terus-menerus untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan dari dua sumber daya—sebuah metafora untuk perjalanan menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi manusia modern.
Karya "Work - Life" menggambarkan pesan tentang robot yang terus-menerus berjuang untuk menjaga stabilitas dari dua sumber daya.
Memiliki visi yang sama dalam menerapkan STEM pada seni, My Linh berbagi bahwa budidaya jamur di Sungai To Lich awalnya merupakan bagian dari proyek STEM lainnya. Jamur jenis ini menghasilkan warna merah muda seperti darah. Namun, ketika sampel percobaan ditempatkan di lingkungan nyata, warnanya berubah menjadi kuning. Dalam beberapa hal, karya ini tidak mencapai kesempurnaan yang awalnya dibayangkan dan diharapkan oleh para penulis. Namun, metafora tentang hubungan sakral antara individu dan sumber energi bangsa tetap terekspresikan sepenuhnya.
Perwakilan panitia penyelenggara pameran mengatakan bahwa seni multimedia merupakan nama sementara untuk konsep "seni media baru", sebuah bentuk seni yang menggunakan bahan, sarana ilmiah, teknik, dan teknologi untuk mengekspresikan pesan atau pemikiran penciptanya.
Seni pengkodean, seni bio, dan seni robot adalah berbagai bentuk seni multimedia yang lahir pada tahun 60-an dan 70-an di negara-negara Barat. Di Vietnam, banyak seniman yang menekuni seni multimedia menghadapi kendala dalam mengakses dan memperluas berkas publik mereka karena stereotip seni yang identik dengan bentuk ekspresi tradisional.
Seniman visual Ha Chau Bao Nhi, salah satu pembimbing kelompok mahasiswa, berkomentar: "Kita hidup di era di mana sains dan teknologi sangat diperlukan. Oleh karena itu, wajar jika para seniman merasa terdorong untuk menciptakan karya menggunakan materi ilmiah seperti biologi, robotika, dan pemrograman. Seni dan sains secara bertahap tidak lagi terpisahkan."
Pembukaan Pameran Identitas.
Menurut seniman perempuan tersebut, dalam praktiknya, proses menciptakan karya seni multimedia mirip dengan sains. Pertama, Anda harus membuat hipotesis, lalu meneliti, menguji, dan membuktikan apakah hipotesis tersebut layak atau tidak.
Seni multimedia bukanlah karya seni untuk hiburan, melainkan karya yang mengajak penonton untuk berpikir. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Vietnam sangat pesat. Hal inilah yang menjadi dasar bagi seni multimedia untuk mendapatkan pijakan dalam arus seni secara umum.
Setiap karya yang ditampilkan di pameran Identitas memiliki ciri khas unik setiap siswa, tidak hanya mencerminkan keprihatinan tentang isu-isu sosial seperti lingkungan, gender, feminisme, etnisitas, memori dan peran individu, tetapi juga membangkitkan empati dalam masyarakat melalui berbagai bentuk ekspresi.
Khanh Khanh
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/dung-robot-sang-tao-nghe-thuat-nu-sinh-ha-noi-khien-nhieu-nguoi-kinh-ngac-ar931983.html
Komentar (0)