
Uni Eropa akan memberi label makanan secara seragam untuk didaur ulang
Berbagai peraturan nasional terkait pengemasan, pelabelan, dan limbah menciptakan tantangan besar bagi perusahaan yang beroperasi di Uni Eropa. Hal ini mengakibatkan peningkatan biaya kepatuhan, rantai pasokan yang tidak efisien, dan informasi konsumen yang tidak konsisten di seluruh negara anggota. Sementara itu, label baru tidak hanya akan menunjukkan bagaimana limbah dipilah, tetapi juga akan mencakup detail tentang bahan kemasan, opsi penggunaan kembali, dan kemungkinan kode QR yang terhubung ke informasi tambahan. Produsen akan memiliki masa transisi tiga tahun untuk memanfaatkan kemasan mereka yang ada.
Kesepakatan Hijau Eropa: Mengakhiri era kemasan boros
Sebagai bagian dari Kesepakatan Hijau Eropa, Uni Eropa telah mengadopsi serangkaian peraturan pengemasan baru yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan mendorong penggunaan kembali. Peraturan baru ini menetapkan target yang mengikat untuk tingkat daur ulang, membatasi kemasan sekali pakai, mengurangi volume kemasan, dan mewajibkan kemasan untuk dapat didaur ulang.
Perlu dicatat, Peraturan Kemasan dan Limbah Kemasan – yang resmi berlaku pada awal tahun 2025 – menyatakan bahwa semua kemasan yang beredar di pasar Eropa harus dirancang agar dapat didaur ulang pada tahun 2030. Peraturan ini juga menetapkan tingkat daur ulang minimum dan target penggunaan kembali pada tahun 2030 dan 2040, sekaligus memperketat persyaratan pelabelan dan komposisi material untuk meningkatkan keberlanjutan dan kesadaran konsumen.
Sumber: https://vtv.vn/eu-dan-nhan-tai-che-thong-nhat-tren-thuc-pham-100251114220455516.htm






Komentar (0)