Khususnya, pada bulan Mei, Rusia meningkatkan ekspor produk besi dan bajanya ke Uni Eropa menjadi 373,1 juta euro, naik 29% dari bulan sebelumnya dan 1,2% dari tahun sebelumnya. Pasokan utamanya adalah produk setengah jadi yang terbuat dari besi atau baja non-paduan (175 juta euro), serta feroalloy (81 juta euro).
Uni Eropa akan meningkatkan impor baja dari Rusia ke level rekor mulai tahun 2022. Foto: RIA |
Italia meningkatkan impor bajanya sebesar 1,6 kali lipat menjadi €120 juta, sementara perusahaan-perusahaan Rusia mengekspor ke Belanda sebesar 7,3 kali lipat menjadi €78,5 juta. Hal ini menjadikan Rusia pemasok baja terbesar ke Uni Eropa. Korea Selatan naik ke posisi kedua, meningkatkan ekspornya sebesar 30% menjadi €366,4 juta. India berada di posisi ketiga, dengan pasokannya berkurang setengahnya menjadi €353,8 juta.
Selain itu, impor aluminium Eropa dari Rusia meningkat 1,5 kali lipat per bulan, menjadi 97,8 juta euro, angka tertinggi sejak Oktober 2023. Jerman juga meningkatkan impor logam ini dari Rusia paling banyak, 11 kali lipat dengan nilai 16,2 juta euro, Italia hampir 4 kali lipat dengan nilai 18,7 juta euro, dan Swedia 5 kali lipat dengan nilai 7 juta euro.
Sebelumnya, pada bulan April, Spanyol melanjutkan impor besi dan baja Rusia setelah jeda tiga bulan. Madrid menghentikan pembelian logam ini dari Moskow pada Desember 2023 dan menangguhkannya hingga April 2024. Pada pertengahan musim semi, impor kembali dilanjutkan dengan 21,3 ribu ton senilai 8 juta euro. Spanyol juga meningkatkan impor aluminiumnya sebesar 1,5 kali lipat menjadi 13 juta euro, sementara impor titanium dari Rusia meningkat 1,9 kali lipat menjadi 1,5 juta euro.
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/eu-tang-cuong-nhap-khau-mat-hang-quan-trong-cua-nga-len-muc-ky-luc-333464.html
Komentar (0)