Pernyataan tersebut dilontarkan setelah tim U-17 Malaysia gagal lolos ke Piala Asia U-17 untuk kedua kalinya berturut-turut, menandai kegagalan tim tersebut untuk lolos ke turnamen tersebut. Kekalahan ini semakin memperburuk suasana sepak bola di negeri ini karena skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi masih membayangi.

FAM menghadapi masalah terbesar dalam sejarah sepak bola di negara ini.
FOTO: REUTERS
Di laga pamungkas Grup C, timnas U-17 Malaysia menelan kekalahan telak 0-4 dari tuan rumah Vietnam, sehingga mengakhiri babak kualifikasi di posisi kedua (12 poin), di belakang Vietnam (15 poin). Malaysia terakhir kali berpartisipasi di putaran final AFC U-17 pada tahun 2023, dan pencapaian terbaik mereka adalah mencapai perempat final pada tahun 2014 di bawah asuhan pelatih S. Balachandran.
“Kegagalan terulang karena tidak ada yang berubah”
Dr. Zulakbal mengatakan FAM telah gagal menunjukkan urgensi dalam mengatasi masalah yang sudah lama ada dan terus "terjebak dalam kebiasaan lama". Ia berkomentar: "Piala Asia adalah pintu gerbang menuju Piala Dunia, tetapi sepak bola muda Malaysia telah gagal selama beberapa generasi."
"Tim Pelatih Balachandran adalah yang terbaik yang kami miliki, tetapi mereka pun gagal lolos ke Piala Dunia U-17. Kami gagal di setiap level yunior, namun tidak ada penyesuaian yang dilakukan. Semua orang sedih ketika tim kalah, tetapi kekalahan itu segera terlupakan," ujarnya.

U.17 Malaysia (baju kuning) kalah dari U.17 Vietnam 4-0
Menurutnya, selama FAM tidak mengakui kegagalannya, sepak bola Malaysia tidak akan bisa maju.
Sudah mencoba banyak cara tapi tidak menemukan jalan keluar
Bapak Zulakbal menegaskan kembali bahwa Malaysia telah mencoba berbagai arah pengembangan: menggunakan pelatih dalam dan luar negeri, mengirim tim untuk berlatih di Eropa, atau bahkan menjadi tuan rumah Final AFC U-17 2018. Namun, semua itu belum membawa perubahan yang nyata karena Malaysia masih belum lolos ke Piala Dunia Remaja.

Tuan Zulakbal Abdul Karim adalah seorang pakar sepak bola berpengalaman di Malaysia.
FOTO: IGNV
Ia menekankan: "FAM perlu mempelajari dengan saksama alasan kegagalan ini dan menyusun rencana serius untuk lolos ke Final Pemuda Asia. Kita tidak bisa terus mengulangi kesalahan yang sama sementara banyak negara dengan kondisi yang lebih sulit masih lolos sebelum kita."
Risiko dampak langsung terhadap tim nasional Malaysia
Kritikus olahraga tersebut memperingatkan bahwa serangkaian kegagalan di tingkat yunior menunjukkan penurunan serius dalam jalur pemain untuk menggantikan tim nasional Malaysia. Ia juga menekankan perlunya tindakan segera dari Komite Teknis FAM, terutama karena Program Pengembangan Sepak Bola Nasional (NFDP) diperkirakan akan dialihkan ke bawah naungan FAM.
"Jika kita tidak bisa menghasilkan pemain berkualitas memadai untuk Piala Dunia Remaja, bagaimana kita bisa berharap tim nasional bisa mencapai Piala Dunia? Kita sudah gagal sejak awal, dan itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun," ujarnya.
Bapak Zulakbal juga mengemukakan bahwa Malaysia harus mempertimbangkan naturalisasi pemain sebagai bukti bahwa mereka tidak mampu melatih cukup banyak talenta muda sepak bola untuk mengabdi pada tim nasional.
Source: https://thanhnien.vn/fam-bi-chi-trich-vi-u17-malaysia-thua-dau-viet-nam-be-boi-nhap-tich-lau-cang-toi-te-185251202190002126.htm






Komentar (0)