
Banyak jenis sayuran hijau mengalami kenaikan harga akibat cuaca - Ilustrasi foto
Harga sayur naik tapi tetap penting dalam pangan
Hujan deras yang berlangsung berhari-hari telah menyebabkan banyak lahan pertanian sayuran terendam banjir, hancur, dan membusuk. Penurunan pasokan yang tajam telah menyebabkan harga sayuran naik 2-3 kali lipat.
Berdasarkan catatan, harga kangkung mencapai 20.000 - 25.000 VND/ikat, sawi putih 18.000 VND/ikat, bayam merah dan bayam amaranth 20.000 VND/ikat, sawi putih 50.000 VND/kg, tomat 70.000 VND/kg, dan daun bawang hingga 65.000 VND/kg.
Menghadapi harga sayur yang tinggi, banyak ibu rumah tangga yang hanya berani membeli setengah ikat untuk "makan secukupnya".
Meningkatnya biaya telah menyebabkan banyak keluarga mempertimbangkan untuk sementara waktu meninggalkan sayur-sayuran dan beralih memakan umbi-umbian, buah-buahan, atau bahkan "makan daging murah".
Namun, menghilangkan sepenuhnya sayuran hijau dari menu makanan membuat banyak orang bertanya-tanya: "Apakah hal itu akan memengaruhi kesehatan?"
Dr. Nguyen Trong Hung, Direktur Pusat Konseling Gizi, Rehabilitasi, dan Pengendalian Obesitas (Institut Gizi Nasional), menegaskan bahwa sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting, yang membantu mencegah penyakit kronis. Menghindari konsumsi sayuran karena harganya yang mahal dan menggantinya dengan buah-buahan atau umbi-umbian merupakan "ketidaksesuaian gizi".
Menurut ahli gizi, sayuran hijau adalah sumber utama nutrisi berikut:
Serat membantu sistem pencernaan tetap sehat, mencegah sembelit, dan mendukung penyerapan nutrisi dari protein, gula, dan lemak. Serat dalam sayuran memiliki struktur yang lembut dan kandungan yang tinggi, melebihi serat dalam buah-buahan.
- Vitamin dan mineral: Sayuran hijau mengandung vitamin penting seperti A, C, K; mineral seperti kalium, folat... yang memainkan peran penting dalam kekebalan, metabolisme, dan aktivitas saraf.
- Antioksidan: Nutrisi ini membantu melindungi sel, mengurangi risiko penyakit kronis.
- Minyak atsiri dan antibiotik tumbuhan: Nutrisi ini sering ditemukan dalam kelompok rempah-rempah, membantu mendukung pencernaan dan mencegah penyakit.
"Menghilangkan sayuran sama sekali dapat menyebabkan tubuh kekurangan serat, vitamin, dan mineral, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan dan menurunkan daya tahan tubuh," ujar Dr. Hung.
Seimbangkan sayur, umbi, dan buah untuk mengurangi pengeluaran
Para ahli gizi menyarankan agar orang dewasa mengonsumsi 400 - 500 gram sayur dan buah setiap hari dan mengonsumsi beragam makanan, dengan mengombinasikan sayur berdaun, sayur akar, rempah-rempah, dan buah matang.
Dr. Hung percaya bahwa ketika harga sayur sedang tinggi, konsumen tetap dapat mempertahankan jumlah sayur dan buah yang disarankan dalam makanan mereka dengan melakukan penyesuaian yang fleksibel seperti:
Kurangi sayuran berdaun mahal, tingkatkan konsumsi umbi-umbian dengan harga stabil: Anda bisa mengurangi konsumsi sawi, bayam, selada... yang harganya sedang naik pesat. Sebagai gantinya, prioritaskan umbi-umbian yang murah dan bergizi seperti labu, wortel, labu siam, zucchini, ubi jalar, lobak, pepaya muda... Semua umbi ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan menjaga harga relatif stabil sepanjang tahun.
- Ubah cara memasak: Orang dapat menggunakan sayuran berdaun untuk memasak sup daripada menumis dalam jumlah besar, memasak dengan jumlah sayuran sedang untuk memastikan asupan serat yang cukup.
- Tambahkan 3 - 4 jenis buah/hari: Menggabungkan buah-buahan membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, sekaligus mendiversifikasi makanan.
Pilih sayuran musiman: Sayuran di luar musim tidak hanya mahal, tetapi juga berisiko lebih tinggi terhadap residu kimia. Oleh karena itu, orang-orang sebaiknya membeli sayuran musiman karena murah, aman, dan bergizi.
- Diversifikasi pangan: Berdasarkan anjuran gizi terkini, setiap orang perlu mengonsumsi beragam sayur dan buah setiap hari, dan tidak hanya bergantung pada beberapa jenis sayuran berdaun saja.
Dr. Hung menekankan bahwa meskipun harga sayuran naik, masyarakat tetap dapat menjaga pola makan sehat jika tahu cara memadukannya dengan tepat karena setiap jenis sayuran memiliki perannya masing-masing. Keragaman menciptakan pola makan sehat. Yang penting bukanlah mengonsumsi terlalu banyak sayuran berdaun, tetapi memastikan jumlah total sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan yang dikonsumsi cukup dan kaya.
Sumber: https://tuoitre.vn/gia-rau-tang-cao-co-the-bo-sung-thuc-pham-khac-thay-the-2025112120561086.htm






Komentar (0)