Dewan Perwakilan Rakyat AS akan menunda semua pemungutan suara hingga minggu depan, setelah serangkaian keberatan dari pihak konservatif melumpuhkan upaya Partai Republik untuk memajukan agendanya, Reuters melaporkan.
Secara khusus, kebuntuan muncul setelah Kaukus Kebebasan Republik yang ultra-konservatif berpihak pada Demokrat untuk memblokir dua rancangan undang-undang dan mencegah pemerintah federal mengeluarkan peraturan baru.
Ketua DPR AS Kevin McCarthy berpidato di New York pada 17 April.
Kaukus Kebebasan DPR merasa kesal dengan rancangan undang-undang pagu utang bipartisan yang dinegosiasikan McCarthy dengan Presiden Joe Biden, dengan mengatakan bahwa McCarthy telah mengingkari janji yang dibuatnya pada bulan Januari saat mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengurangi pengeluaran ke tingkat fiskal 2022.
Perundingan tertutup selama berhari-hari gagal menghasilkan resolusi, tetapi Bapak McCarthy mengatakan ia yakin mereka akan menyelesaikan perbedaan pendapat mereka. Pada 7 Juni, ia mengatakan pemungutan suara ulang akan dilakukan pada 12 Juni.
Sebelumnya, pada 6 Juni, 11 anggota Partai Republik konservatif secara tak terduga bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk memberikan suara secara tidak teratur pada serangkaian RUU Partai Republik, menurut NBC News. Jika situasi ini berlanjut dan tidak ada pemungutan suara yang berhasil, tidak satu pun RUU Partai Republik yang akan disahkan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)