Dalam beberapa hari terakhir, Jalan Le Loi dan Jalan Pejalan Kaki Nguyen Hue (Distrik 1, Kota Ho Chi Minh) menjadi ramai dengan acara Festival Kue Tradisional 3 wilayah yang diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-24 Hari Keluarga Vietnam (28 Juni 2001 - 28 Juni 2025).
Festival ini menarik sejumlah besar penduduk lokal maupun wisatawan internasional untuk mengunjungi dan menjelajahi kuliner khas tiga wilayah yakni Utara - Tengah - Selatan.
Sejak pintu masuk, suasana festival dipenuhi warna, suara, dan cita rasa. Kios-kios didekorasi dengan indah, para pedagang selalu antusias dan siap memperkenalkan setiap hidangan khas daerah asal mereka kepada pengunjung.
Gerbang selamat datang di luar festival
Festival ini menyatukan banyak kue tradisional, terutama banh xeo, banh khot, banh duc... bersama dengan serangkaian kue Barat seperti banh la, banh chuoi, banh bo... Semua disiapkan oleh koki dan pengrajin yang berdedikasi, dengan keinginan untuk melestarikan dan menyebarkan cita rasa tradisional Vietnam.
Salah satu daya tarik utama yang menarik banyak orang adalah warung nasi bambu – hidangan dengan cita rasa pegunungan yang kuat, kini dibuat lebih berwarna dengan memadukan ketan dataran tinggi dan nasi spesial. Nasi bambu warna-warni ini tak hanya memikat mata, tetapi juga mempertahankan jiwa kuliner khas pegunungan.
Ratusan kue tradisional dari 3 daerah berkumpul
Di kios kue kelapa, Ibu Nguyen Thi Thuy Vi, warga Ben Tre , mengatakan bahwa kue-kue ini telah menjadi milik keluarganya selama lebih dari 20 tahun. Oleh karena itu, ia ingin membawanya ke kota agar lebih banyak orang dapat menikmatinya.
"Sebagian besar bahan-bahannya disiapkan dan dimasak di tempat oleh saya, hanya bahan-bahan yang paling istimewa yang harus diangkut dari pedesaan. Ini adalah hidangan tradisional keluarga, yang diwariskan turun-temurun, jadi saya sangat bangga," ujar Ibu Vi.
Nasi bambu – inti sari masakan pegunungan – kini dihembuskan kehidupan baru melalui tangan kreatif para perajin, dengan beragam warna mulai dari nasi ketan dataran tinggi hingga nasi spesial, menghadirkan kekayaan yang unik sekaligus tradisional.
Bapak Huynh Thanh Tan, pemilik warung banh xeo dari Distrik 7, Kota Ho Chi Minh, membawa banh xeo dan banh khot yang renyah dan keemasan ke festival ini. "Saya telah menjual hidangan ini selama bertahun-tahun di warung saya, dan ini adalah hidangan tradisional yang akrab bagi setiap keluarga Vietnam. Berkat kesempatan ini, saya berkesempatan untuk memperkenalkan hidangan ini kepada lebih banyak orang," ujarnya.
Kios yang menjual aneka nasi gulung, kue basah, dan kue ketan
Warung Banh Khot Vung Tau yang terkenal
Suasana festival semakin meriah berkat banyaknya pengunjung dan pengunjung yang berbelanja. Tak hanya makanan, tempat ini juga menjual pakaian, aksesori, gelang, dan berbagai macam suvenir. Area hiburan juga tak kalah ramai, dengan kios-kios permainan rakyat seperti tembak-menembak hewan dan bingo, membuat siapa pun yang lewat ingin berhenti dan mencoba peruntungan.
Pak Nam, seorang mahasiswa, mengatakan bahwa ia baru saja memasuki festival dan sempat menikmati beberapa hidangan. "Pancake di sini lezat, dengan cita rasa Barat yang sesungguhnya. Harganya juga terjangkau, cocok untuk mahasiswa seperti saya. Jika ada acara tahun depan, saya pasti akan mengajak teman-teman saya untuk ikut," ujarnya.
Festival Kue Rakyat telah mengubah sudut jalan utama Distrik 1 menjadi pedesaan mini. Aroma santan yang kaya, asap tipis yang mengepul dari wajan panekuk, hijaunya daun pandan, ungunya daun ungu..., semuanya berpadu menciptakan gambaran kuliner yang akrab sekaligus penuh kebanggaan.
Ini bukan hanya tempat untuk mengisi perut yang lapar, tetapi juga untuk meredakan nostalgia, mengingatkan orang tua akan masa kecil mereka, dan menghadirkan pengalaman budaya yang menarik bagi kaum muda.
Source: https://nld.com.vn/hang-ngan-nguoi-do-ve-ngay-hoi-banh-dan-gian-3-mien-o-trung-tam-tp-hcm-196250628162635183.htm
Komentar (0)